Most Viewed

Selasa, 10 April 2012

pendidikan dan pelatihan


Bandung, 23 Maret 2010
Kepada,
Wakil Direktur Utama
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal  : Saran dan masukan masalah SDM ( pendidikan dan pelatihan )
Assalammualaikum wr. wb,
                Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas perhatian bapak yang telah mau membaca saran dan masukan ke 17 ini yaitu masalah pendidikan dan pelatihan yang merupakan focus direktorat sdm dan umum dalam menyediakan sdm yang handal semoga ada manfaatnya.
                Masukan ini coba menguraikan pendidikan dan pelatihan existing dan kedepan yang menurut penulis perlu ditata ulang lagi dasar dasar dan filosofi rencana pendidikan dan pelatihan.
                Dalam sejarah para senior kita menyusun rencana pendidikan dan pelatihan mempunyai visi, filosofi dan dasar dasar rencana berbasis end to end artinya seseorang diterima sudah  dipikirkan masalah seleksi, penerimaan, proses pendidikan/pelatihan, penempatan, mutasi, pangkat, karier, jabatan dan pensiun yang merupakan akhir dari perjalanan yang bersangkutan di dalam perusahaan.
                Berdasarkan catatan yang ada pendidikan yang dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia ada 3 jenis dengan waktu pendidikan lebih dari satu tahun yaitu :
  1. Pendidikan Tinggi Pos ( Diktipos) untuk mengisi jabatan struktural kantorpos, kantor wilayah dan kantor pusat
  2. Pendidikan Menengah Pos ( Dikmenpos) untuk mengisi jabatan struktural kantorpos, kantor wilayah dan kantor pusat
  3. Pendidikan calon pengurus kantorpos cabang ( Kelompok BB)
                Berdasarkan catatan yang ada pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan tenaga spesialisasi seperti pemasaran, penyuluhan, akuntansi, pengawasan, dan pelatihan akibat adanya perubahan sistem eksisting (sistim pemasaran, operasi, sdm, teknologi dan sarana) dengan waktu pelatihan biasanya pendek (lebih kurang satu sampai dengan dua minggu).
                Khusus dalam saran dan masukan ini akan saya uraikan lebih mendalam masalah pendidikan dikti dan dikmen dikaitkan dengan sistem karier setiap lulusan pendidikan yang dasar dan filosofinya disusun oleh pendulu perusahaan yaitu setelah pendidikan bagaimana mengenai penempatan, mutasi, pangkat, karier, jabatandan pensiun disesuaikan dengan kinerja yang bersangkutan yang dinilai cakap melalui penilaian kinerja Peg-21 dan penilaian hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern (SPI) dan kebutuhan dan sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan.
Apa dan kenapa pendidikan diadakan oleh perusahaan?.
1.       Untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan baik karyawan existing maupun karyawan baru untuk mengisi kapasitas yang dibutuhkan oleh perusahaan (What).
2.       Untuk mengisi kekosongan setiap tahun akan tenaga calon pimpinan karena secara alamiah setiap tahun ada yang pensiun, meninggal, berhenti, yang dinilai tidak cakap dan yang dinilai tidak cakap karena hukuman dinas (Why).
                Berdasarkan catatan yang ada materi pendidikan (dikti dan dikmen) terdiri dari materi pengetahuan perposan (sistim operasi, sdm, teknologi dan sarana) dan ilmu pengetahuan umum.
                Pengetahuan perposan dan ilmu management di berikan selama masa  pendidikan sedangkan ilmu pengetahuan umum diberikan per semester dengan batasan materi berupa dasar dasar ilmu pengetahuan yang dibutuhkan yaitu dasar dasar  ilmu hukum,  ilmu sosiologi,  ilmu psikologi dan ilmu lainnya.
                Materi pengetahuan perposan yang diberikan adalah materi pengetahuan teknis perposan secara detail dengan sasaran lulusan dikti dan dikmen yang dihasilkan menguasai pengetahuan teknis pos 100% dan mempunyai kemampuan teknis 10% karena para lulusan diharapkan menjadi pelatih (trainer) dan menularkan pengetahuannya kepada para pelaksana yang menjadi bawahannya dengan pola on the job training (melopen).           
                Sebagai contoh uraian diatas apa bila ditanya oleh bawahannya yaitu para pelaksana,  para lulusan dapat menjelaskan secara gamblang pengetahuannya, teknisnya dan ditunjukkan cara yang benar mengerjakannya.(filosofi pendidikan).
                Umpamanya yang ditanyakan cap tanggal, jenisnya apa saja, kegunaannya, berisi keterangan apa saja, dipakai dimana, cara memakainya.
Jawaban oleh para lulusan harusnya sebagai berikut : (pengetahuan teknis)
1.       Jenisnya ada 4 yaitu cap palu, cap tangan, cap roda dan mesin cap.
2.       Kegunaannya untuk mematikan perangko yang tertempel pada kiriman pos agar perangko tersebut tidak dapat dipergunakan lagi untuk pengiriman berikutnya.
3.       Kegunaannya untuk mengukur mutu waktu tempuh kiriman pos yang dijanjikan kepada pelanggan karena pada cap tanggal tersebut tertera kantor asal, tanggal-bulan-tahun-jam penerimaan.
4.       Pemakaian cap tanggal disesuaikan dengan kebutuhan yaitu cap palu untuk kirimanpos retail, mesin cap untuk kiriman korporat, cap tangan untuk kiriman/perangko filatelis dan cap roda untuk kiriman yang berbentuk gulungan atau kiriman yang berisi barang yang mudah pecah atau rusak.
5.       Cara yang benar mengecap adalah separuh dari teraan harus tertera pada perangkonya dan sebagian lagi pada kirimannya dan ditunjukan cara mengecapkannya oleh para lulusan dikti dan dikmen. (kemampuan teknis)
                Dampak dari materi pendidikan yang mengutamakan penguasaan pengetahuan teknis pos 100% dan mempunyai kemampuan teknis 10% maka diharapkan pelaksanaan semua system (sistim operasi, sdm, teknologi dan sarana) di kantorpos akan berjalan sesuai prosedur (SOP) karena akan dikawal oleh para lulusan dengan baik sebagai bagian penilaian oleh atasan dan satuan pengawasan (SPI).
                Dampak berikut, pelatihan untuk para pelaksana tidak perlu dilaksanakan secara khusus sehingga terjadi efisiensi pendidikan/pelatihan untuk para pelaksana karena dipimpin oleh para lulusan yang mempunyai kualifikasi pelatih dengan pola on the job training.
                Menurut saya salah satu penyebab kondisi existing prosedur (SOP) dikantor kantor tidak berjalan sebagaimana mestinya karena 15 tahun terakhir ini konsep pendidikan berubah dan para senior yang mengalami proses pendidikan sebelum perubahan secara alamiah masuk usia pension.
                Materi ilmu pengetahuan umum diperlukan agar perubahan sistem dilakukan berbasis ilmu pengetahuan karena untuk setiap perubahan tidak boleh berdasarkan intuisi dan pengalaman saja tapi kombinasi antara ilmu pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience) dan intuisi sehingga perkembangan sistem yang disempurnakan kedepan akan lebih efektif dan efisien.
                Penempatan lulusan dikti dan dikmen di kantor kelas 1 sampai kelas 3. Kenapa (Why)? karena dikantor kantor itu lah para lulusan dimatangkan pengalamannya (experience) melalui on the job training dengan dibimbing oleh para senior sehingga dalam 4 tahun perpaduan antara pengetahuan dan pengalaman diharapkan mereka menjadi trampil (skill). Apabila dinilai cakap maka mereka akan dipromosikan memimpin kantorpos.
                Kantor tersebut dipilih untuk penempatan lulusan  dikti dan dikmen karena di kantor tersebut mereka rata rata menjadi orang ke dua atau ke tiga setelah kepala kantor sehingga tour of duty jabatan dapat dilaksanakan tanpa gejolak. (filosofi penempatan, mutasi,  karier,  jabatan)
                Input calon dikti berasal dari luar perusahaan (umum) dan dari dalam perusahaan dengan batasan usia untuk umum maksimum usia 23 tahun sedangkan dari dalam perusahaan maksimum 25 tahun dikaitkan dengan rencana jangka panjang perusahaan kaderisasi pimpinan dengan pangkat maksimum IVe dimulai dengan pangkat IIc. (filosofi pangkat).
                Input calon dikmen berasal dari dalam perusahaan dengan batasan usia maksimum 30 tahun dikaitkan dengan rencana jangka panjang perusahaan kaderisasi pimpinan dengan pangkat maksimum IIId dimulai dengan pangkat IIa. (filosofi pangkat).
                Dalam rangka menata ulang pendidikan dan pelatihan maka langkah pertama simplifikasi bisnis, simplifikasi produk dan simplifikasi proses ( yang saya sarankan dalam tulisan ke-2, ke-3 dan ke-4 )dalam bentuk dokumen kebijakan, prosedur dan instruksi kerja semua sistem harus di putuskan dan di tetapkan karena dokumen tersebut akan menjadi bahan materi pendidikan.
                Sebagai masukan tambahan maka sasaran pendidikan harus menghasilkan pelaksanaan kinerja kerja dilapangan 5 T ( tertib pelaksanaan, tertib pencatatan, tertib pembukuan, tertib pelaporan dan tertib penyimpanan) dan kinerja budaya 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin).
                Tentu semua ini harus di teliti dulu dengan dukungan data dan dokumen dari bagian pendidikan dan pelatihan oleh tim analis sebagai bahan penyusunan dasar dasar dan filosofi rencana pendidikan masa depan.
                Pada saran dan masukan berikutnya akan saya uraikan masalah tarif dan harga pokok produksi
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat bekerja, sukses selalu dan terima kasih.   Waalaikumsalam wr. wb.
                                                                                                                                                Hormat Saya,

                                                                                                                                                 Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Bisnis Development, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Mail and Operation, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Umum, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Teknologi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Ketua Tim Pembenahan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar