Bandung, 30 November 2009
Kepada,
Wakil Direktur Utama
PT.
Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal :
Saran
dan masukan untuk simplifikasi produk ( produk )
Assalammualaikum wr. wb,
Pertama-tama
saya ucapkan terima kasih atas perhatian bapak yang telah mau membaca surat
masukan berikut yang merupakan lanjutan dari masukan sebelumnya yang berjudul simplifikasi bisnis
semoga ada manfaatnya buat perusahaan yang bapak pimpin ini.
Masukan
ini coba menguraikan produk saat ini dan
produk masa depan yang menurut penulis berpeluang untuk tumbuh dan berkembang
yang pada tahap ini belum mencapai titik jenuh.
Untuk
BUSINESS MAIL (suratpos dan paketpos)
produknya saya sarankan hanya 2 yaitu POS dan POS EKSPRES dengan tingkat
layanan yang berbeda dari sisi kecepatan (waktu), pola antaran dan purna jual.
Paketpos
dihapuskan sebagai nama produk dan dialihkan menjadi bagian dari MAIL (POS dan
POS EKSPRES). Dalam kebijakan produk design
(atribute/feature) diuraikan bahwa
layanan POS atau POS EKSPRES melayani kiriman dalam bentuk dokumen (non merchandise) dan barang (merchandise) sampai dengan berat
tertentu sehingga kedepan publik hanya mengenal produk POS atau produk POS
EKSPRES sedangkan diinternal perusahaan kebijakan operasinya/prosesnya dilakukan
secara terpisah.
Strategi layanan POS dan POS EKSPRES adalah:
- Layanan POS strateginya cost leadership dan menjangkau seluruh Indonesia.
- Layanan POS EKSPRES strateginya differiansasi produk dengan jangkauan terbatas yang menguntungkan karena akan head to head dengan layanan produk sejenis oleh pesaing
Untuk
BISNIS LOGISTIC produknya saya sarankan BELANJA LEWATPOS (BLP). Tahap awal logistic yang kita bidik adalah pasar
pelanggan individu ke korporat dimana diseluruh pelosok Indonesia masyarakat dapat memesan sesuatu melalui pos melalui
katalogpos yang ada di internet di bagian layanan warmasif yang ada di seluruh
kantorpos, mendapat kiriman barangnya melalui jasa layananpos (POS dan POS
EKSPRES), dan membayar layanan melalui layanan WESELPOS dan hasilnya ditampung
melalui layanan GIROPOS sebelum diuangkan oleh korporat.
BISNIS
LOGISTIC ini yang saya beri istilah BISNIS LOGISTIC MICRO. Langkah ini adalah
langkah awal kita untuk selanjutnya pada waktunya masuk ke BISNIS LOGISTIC
MACRO atau istilah umumnya TOTAL LOGISTIC dengan unsur layanan bundling end to end yang meliputi warehouseing, transporting, delivery dan
selling yang diserahkan kepada kita untuk mengelolanya setelah korporat yang menjadi mitra kita
dalam layanan BELANJA LEWATPOS (BLP) merasakan kualitas layanannya dan percaya
bahwa pos sanggup mengelola gudang dan distribusinya. Strateginya cost leadership
Melalui
layanan BELANJA LEWATPOS (BLP) terjadi intergrasi BISNIS MAIL, BISNIS LOGISTIC
dan BISNIS FINANCIAL SERVICES yang menurut saya adalah bisnis masa depan
Sebenarnya
cikal bakal BELANJA LEWATPOS (BLP) telah ada jauh sebelum saya bekerja di PT
Pos Indonesia yang kita kenal dengan paketpos tebusan/R tebusan yaitu gabungan
layanan paketpos/ layanan surat tercatat untuk kiriman barangnya, untuk
pembayaran melalui weselpos tebusan, sedangkan pesannya melalui suratpos karena
waktu itu belum berkembang teknologi seperti sekarang ini. Pasar korporat yang
digarap sebagai contoh diantaranya jamu dari Semarang/Solo, batik dari
Pekalongan, buku dari percetakan dan sebagainya tapi sayang tidak ditekuni dan
dikembangkan oleh manajemen pos belakangan ini. Jadi produk ini adalah hasil
reposisi dan revitalisasi dari produk existing.
Untuk
BISNIS FINANCIAL SERVICES produknya saya sarankan tetap weselpos dan giropos
yang akan mendukung pasar individu dan pasar korporat BELANJA LEWATPOS (BLP).
Untuk weselpos strateginya cost
leadership sedangkan giropos sebagai infra struktur pendukung antara bisnis
keagenan (menampung hasil setoran uang pihak ketiga/ BELANJA LEWATPOS (BLP)
dengan manajemen keuangan.
Uraian
yang tersebut diatas adalah uraian produk bisnis inti PT Pos Indonesia,
sedangkan yang berikutnya akan saya uraikan produk bisnis bukan inti PT Pos
Indonesia.
Untuk
BISNIS KEAGENAN yang pertama produknya saya sarankan untuk transaksi keuangan
berbasis teknologi SOPP (system online pengumpulan dan pembayaran) milik mitra.
Posisi PT Pos Indonesia disini sebagai penyedia infra struktur (PT Pos
Indonesia sebagai penyedia loket dan pekerja) dan tidak ada pengaruhnya
terhadap bisnis inti PT Pos Indonesia. Sebagai pendapatan jangka pendek oke
tapi sebagai pendapatan jangka panjang Direksi perlu renungkan agak dalam
sebelum mengembangkan lebih jauh karena rentan terhadap perkembangan teknologi
dan tidak ada dampak peningkatkan pendapatan dan produksi bisnis inti PT Pos
Indonesia. Strateginya cost leadership.
Untuk BISNIS KEAGENAN yang kedua produk existing yang berbentuk fisik milik
mitra dihapuskan kecuali benda meterai.
Untuk meterai dialihkan menjadi salah satu mitra bisnis TOTAL LOGISTIC
karena telah memenuhi unsur kegiatan warehousing,
transporting dan penjualan melalui point
of sale. Untuk bendapos dan filateli milik PT Pos Indonesia sama dialihkan
kebisnis TOTAL LOGISTIC. Strateginya cost
leadership.
Untuk
BISNIS ADMAIL sebagai related bisns tetap dipertahankan dan dikembangkan dengan
strategi yang tepat karena bisnis ini meningkatkan pendapatan yang signifikan
bagi BISNIS MAIL dan yang belum digarap yaitu advertaising mail melalui direct
mail.
Selanjutnya
pendapatan lain disimplifikasi lebih sederhana tapi bukan sebagai bisnis
melainkan sebagai dampak sampingan dari bisnis inti.
Untuk
pendapatan lainnya yaitu treasury,
property strateginya adalah optimasi asset setelah kebutuhan mendukung
bisnis inti terpenuhi baik sarana gedung/ruangan dan pembayaran pihak ketiga
yang jatuh tempo.
Untuk
pendapatan luar negeri tetap seperti sekarang sedangkan pendapatan operasi
lainnya di satukan menjadi pendapatan operasi.
Keputusan
simplifikasi bisnis dan simplifikasi produk sangat di tunggu oleh Tim
Pembenahan Operasi karena akan di tindak
lanjuti dengan simplifikasi operasi dan pembenahan infra struktur operasi
berbasis teknologi.
Keputusan harus segera diambil oleh Direksi dalam bentuk KEPUTUSAN
DIREKSI (KD) satu KD untuk seluruh produk dan dilanjutkan dengan SURAT EDARAN
(SE) untuk masing masing produk yang isi surat edaran tersebut kerangkanya
berisi bab dan pasal yang detail
sebagai berikut:
- Nama resmi produk tersebut
- Kebijakan research kepuasan pelanggan, pasar dan pesaing
- Kebijakan pasar individu dan korporat (segmenting, targeting dan positioning)
- Kebijakan tarif pasar individu dan korporat
- Kebijakan lokasi penjualan pasar individu dan korporat
- Kebijakan produk design (atribute/feature) pasar individu dan korporat
- Kebijakan promosi pasar individu dan korporat
- Kebijakan purna jual/customer care pasar individu dan korporat
- Kebijakan evaluasi kinerja produk (laporan) pasar individu dan korporat
- Kebijakan pengembangan produk (atribute) untuk pasar individu dan korporat
Dari uraian diatas tergambarkan konsep visi-misi-strategi-kebijakan
yang selanjutnya akan dibuat konsep taktis dan teknisnya agar dapat di
implimentasikan di lapangan sehingga menjadi visi-misi-strategi-kebijakan-taktis-teknis.
Keunggulan
di PT Pos Indonesia SDM yang ada dikenal mampu membuat konsep strategis (besar)
tapi kelemahannya adalah sangat sedikit SDM yang punya kemampuan menterjemahkan
konsep strategis menjadi konsep taktis dan teknis yang sangat detail sehingga output selama ini cantik
dikertas tapi sulit diterapkan dilapangan karena adanya missing link yaitu konsep taktis dan teknis.
Kalau
KD dan SE dikeluarkan harus di tindak lanjuti oleh fungsi terkait rencana
migrasi (migration plan) produk existing, pasar existing dan pembenahan manajemen keuangan (simplifikasi kode
rekening existing).
Apabila
KD dan SE telah dikeluarkan baru simplifikasi operasi dan pembenahan infra
struktur operasi dapat ditindak lanjuti yang akan saya uraikan pada saran dan
masukan berikutnya.
Tentu
semua ini harus di teliti dulu dengan dukungan data dan dokumen oleh tim analis
sehingga kita akan tahu persis produk mana yang akan tumbuh, produk mana yang
akan dikembangkan dan produk mana yang akan di matikan.
Demikian yang dapat saya sampaikan,
selamat bekerja, sukses selalu terima kasih. Waalaikumsalam wr. wb.,
Hormat
Saya,
Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Bisnis Development, Bandung 40000
Direktur Mail and Operation, Bandung 40000
Ketua Tim Pembenahan Operasi, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar