Bandung, 28 Desember 2009
Kepada,
Wakil Direktur Utama
PT.
Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Saran
dan masukan untuk direksi ( sejarah
)
Assalammualaikum wr. wb,
Pertama-tama
saya ucapkan terima kasih atas perhatian bapak yang telah mau membaca surat
masukan berikut yang merupakan selingan dari masukan sebelumnya yang berjudul pembenahan operasi/processing-reporting (P1) sebagai bahan
renungan untuk tahun 2010 semoga ada manfaatnya buat perusahaan yang bapak
pimpin ini sebelum saya susun dan kirimkan saran dan masukan berikut yang
berjudul pembenahan operasi/processing-reporting
(P2)
Masukan
ini coba menguraikan pendapat penulis yang mengalami 5 kali ganti direksi dari
tanggal 1 Juni 1980 sampai dengan tanggal 31 Maret 2009 selama lebih kurang 29 tahun bekerja mengenai
kelebihan dan kekurangan Direksi yang tujuannya bukan untuk mendiskreditkan
siapa siapa tapi sebagai bahan renungan untuk menata PT Pos Indonesia kedepan.
Secara
alamiah sudah menjadi hukum alam ( mother
nature ) setiap era/zaman pasti punya kelebihan dan kekurangan ( tidak
sempurna ) begitu juga dengan 5 kali era Direksi yang akan saya uraikan di
bawah ini.
Era
Direksi dipimpin oleh Moeljoto Bc.AP adalah era dimana disiplin terhadap aturan
sangat menonjol dimana semua sistem berjalan dengan baik. Mulai dari Direksi
sampai ke jajaran pegawai paling rendah tahu apa yang harus dilakukan dan pembinaan
pegawai secara berjenjang terus dilakukan oleh setiap pimpinan dalam setiap
struktur baik secara horizontal
maupun vertical. Focus pengembangan dan penyempurnaan sistem secara keseluruhan
berjalan tapi belum tersentuh teknologi.
Era
Direksi dipimpin oleh Ir. Marsudi adalah era dimana dasar dasar operasi modern
dipersiapkan dengan menyusun Sistim Kode Pos Indonesia (SKPI), memperkenalkan
pola hub and spoke yaitu Sentral
Pengolahan Pos ( MPC/KSD ), mekanisasi sortiran, mesin perangko dan sebagainya.
Focus pengembangan dan penyempurnaan
sistem operasi modern berbasis teknologi.
Era
Direksi dipimpim oleh Ir. Cahyana adalah era dimana pemasaran di perkenalkan
yang dulunya tidak di kenal di PT Pos Indonesia untuk menggarap pasar korporat dan
peluncuran produk baru untuk menggarap pasar korporat dan pasar retail dalam
rangka peningkatan pendapatan. Focus
pengembangan dan penyempurnaan sistem pemasaran, sedangkan sistem operasi dan
sistem pendukung lainnya tidak berkembang, pengendalian dan pengawasan terhadap
sistem melemah dan disiplin menurun.
Era
Direksi dipimpim oleh Alinafiah MBA adalah era krisis keuangan dan ekonomi
dimana pemasaran dan peluncuran produk baru ditingkatkan untuk menggarap pasar
korporat dan pasar retail dalam rangka peningkatan pendapatan. Focus mengatasi masalah keuangan
perusahaan, sedangkan sistem operasi dan sistem pendukung lainnya tidak
berkembang, pengendalian dan pengawasan terhadap sistem eksisting makin melemah
dan disiplin makin menurun.
Era
Direksi dipimpim oleh Drs.Hana Suryana MM. adalah era dimana sedang gencar
gencarnya reformasi di Indonesia yang membawa dampak tuntutan serikat pekerja. Pemasaran dan peluncuran produk baru ditingkatkan
untuk menggarap pasar korporat dan pasar retail dalam rangka peningkatan
pendapatan. Focus mengatasi masalah
keuangan perusahaan untuk memenuhi kesepakatan yang sudah ditanda tangani
dengan serikat pekerja, sedangkan sistem operasi dan sistem pendukung lainnya tidak berkembang, pengendalian dan pengawasan
terhadap sistem eksisting makin melemah dan disiplin makin menurun.
Apabila
kelima era direksi di simpulkan dari sisi sistem maka masalahnya dapat diuraikan sebagai
berikut :
- Era Moeljoto Bc.AP. maka sistem pemasaran (0%), sistem operasi (100%), sistem sdm (100%), sistem sarana/barang pemakaian (100%), sistem sarana/barang inventaris (100%), sistem teknologi (0%), sistem keuangan (100%).
- Era Ir. Marsudi maka sistem pemasaran (20%), sistem operasi/operasi modern (100% / 20%), sistem sdm (80%), sistem sarana/barang pemakaian (80%), sistem sarana/barang inventaris (80%), sistem teknologi (20%), sistem keuangan/sistem akuntansi (80% / 20%).
- Era Ir. Cahyana. maka sistem pemasaran (40%), sistem operasi/operasi modern (80% / 20%), sistem sdm/sdm modern (60% / 20%), sistem sarana/barang pemakaian (60%), sistem sarana/barang inventaris (60%), sistem teknologi (40%), sistem keuangan/sistem akuntansi (60% / 40%).
- Era Alinafiah MBA. maka sistem pemasaran (60%), sistem operasi/operasi modern (60% / 20%), sistem sdm/sdm modern (40% / 20%), sistem sarana/barang pemakaian (40%), sistem sarana/barang inventaris (40%), sistem teknologi (60%), sistem keuangan/sistem akuntansi (40% / 40%).
- Era Drs. Hana Suryana MM. maka sistem pemasaran (80%), sistem operasi/operasi modern (20% / 20%), sistem sdm/sdm modern (20% / 40%), sistem sarana/barang pemakaian (20%), sistem sarana/barang inventaris (20%), sistem teknologi (40%), sistem keuangan/sistem akuntansi (20% / 40%).
Dari uraian di atas menurut pendapat
penulis, maka terdapat kelebihan dan kekurangan perhatian terhadap sistem
sehingga kedepan maka masing masing direktorat harus membenahi sistem masing
masing direktorat berbasis teknologi dengan terlebih dahulu mengkodefikasi
aturan aturan yang eksis (strategi, kebijakan, prosedur, instruksi kerja) dan
menyederhanakannya agar mudah dipahami oleh seluruh pegawai pos. Semua sistem
yang pernah ada dokumennya dipelajari yang tepat diteruskan, yang kurang tepat
disempurnakan, yang tidak tepat dihapuskan (azas yang dianut yaitu pengembangan
sistem bukan bongkar pasang sistem).
Sistem
yang sudah terkodefikasi diterapkan secara bertahap di UPT, Di WILPOS, dan
KANTOR PUSAT secara bertahap didalam RKA tahunan, khusus di UPT karena tidak
tersedia anggaran dan tenaga ahli yang cukup, maka berturut turut setiap tahun
UPT yang diperbaiki 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% secara pareto dengan sasaran
direksi kali ini focus kepada bertahan hidup (survival), penciptaan dasar dasar layanan yang baik (service excellent), dasar dasar operasi
yang baik (operation excellent) dan dasar dasar sistem pendukung yang baik (supporting excellent) agar direksi
berikut mempunyai dasar yang kuat untuk menang dalam persaingan (beat the competitor), dan memanen pasar
bisnis inti (harvest the core bisnis).
Sekali
lagi uraian di atas adalah pendapat pribadi penulis yang telah bertugas hampir
29 tahun di PT Pos Indonesia yang tercinta ini, bisa saja pendapat ini berbeda
dengan pendapat bapak bapak sebagai pemimpin yang sekarang sedang memimpin
perusahaan ini, ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang tidak berguna
karena masukan kali ini dalam rangka sharing
sejarah bukan untuk mendiskredit siapa siapa karena menurut penulis “barang
siapa tidak mempelajari sejarah maka sejarah akan berulang kembali”.
Sekali
lagi RKA tahun 2010 yang sudah disusun jadikan RKA tahun kebangkitan PT Pos
Indonesia oleh sebab itu menurut penulis hendaknya di susun dengan penuh
keseriusan, terintegrasi sehingga sasaran direksi kali ini fokusnya tercapai
yaitu bertahan hidup (survival),
penciptaan dasar dasar layanan yang baik (service
excellent), dasar dasar operasi yang baik (operation excellent) dan dasar dasar sistem pendukung yang baik (supporting excellent).
Tentu
semua ini harus di teliti dulu dengan dukungan data dan dokumen oleh tim analis sehingga kodefikasi berhasil baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan, SELAMAT TAHUN BARU 2010,
selamat bekerja, sukses selalu dan terima kasih.
Waalaikumsalam wr. wb.,
Hormat Saya,
Fakhri
Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Bisnis Development, Bandung 40000
Direktur Mail and Operation, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, Bandung 40000
Direktur Teknologi, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar