Most Viewed

Senin, 05 Maret 2012

Sejarah


Bandung, 28 Desember 2009
Kepada,
Wakil Direktur Utama
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal  : Saran dan masukan untuk direksi ( sejarah )
Assalammualaikum wr. wb,
                Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas perhatian bapak yang telah mau membaca surat masukan berikut yang merupakan selingan dari masukan  sebelumnya yang berjudul pembenahan operasi/processing-reporting (P1) sebagai bahan renungan untuk tahun 2010 semoga ada manfaatnya buat perusahaan yang bapak pimpin ini sebelum saya susun dan kirimkan saran dan masukan berikut yang berjudul pembenahan operasi/processing-reporting (P2)
                Masukan ini coba menguraikan pendapat penulis yang mengalami 5 kali ganti direksi dari tanggal 1 Juni 1980 sampai dengan tanggal 31 Maret 2009  selama lebih kurang 29 tahun bekerja mengenai kelebihan dan kekurangan Direksi yang tujuannya bukan untuk mendiskreditkan siapa siapa tapi sebagai bahan renungan untuk menata PT Pos Indonesia kedepan.
                Secara alamiah sudah menjadi hukum alam ( mother nature ) setiap era/zaman pasti punya kelebihan dan kekurangan ( tidak sempurna ) begitu juga dengan 5 kali era Direksi yang akan saya uraikan di bawah ini.
                Era Direksi dipimpin oleh Moeljoto Bc.AP adalah era dimana disiplin terhadap aturan sangat menonjol dimana semua sistem berjalan dengan baik. Mulai dari Direksi sampai ke jajaran pegawai paling rendah tahu apa yang harus dilakukan dan pembinaan pegawai secara berjenjang terus dilakukan oleh setiap pimpinan dalam setiap struktur baik secara horizontal maupun vertical. Focus pengembangan dan penyempurnaan sistem secara keseluruhan berjalan tapi belum tersentuh teknologi.
                Era Direksi dipimpin oleh Ir. Marsudi adalah era dimana dasar dasar operasi modern dipersiapkan dengan menyusun Sistim Kode Pos Indonesia (SKPI), memperkenalkan pola hub and spoke yaitu Sentral Pengolahan Pos ( MPC/KSD ), mekanisasi sortiran, mesin perangko dan sebagainya. Focus pengembangan dan penyempurnaan sistem operasi modern berbasis teknologi.
                Era Direksi dipimpim oleh Ir. Cahyana adalah era dimana pemasaran di perkenalkan yang dulunya tidak di kenal di PT Pos Indonesia untuk menggarap pasar korporat dan peluncuran produk baru untuk menggarap pasar korporat dan pasar retail dalam rangka peningkatan pendapatan. Focus pengembangan dan penyempurnaan sistem pemasaran, sedangkan sistem operasi dan sistem pendukung lainnya tidak berkembang, pengendalian dan pengawasan terhadap sistem melemah dan disiplin menurun.
                Era Direksi dipimpim oleh Alinafiah MBA adalah era krisis keuangan dan ekonomi dimana pemasaran dan peluncuran produk baru ditingkatkan untuk menggarap pasar korporat dan pasar retail dalam rangka peningkatan pendapatan. Focus mengatasi masalah keuangan perusahaan, sedangkan sistem operasi dan sistem pendukung lainnya tidak berkembang, pengendalian dan pengawasan terhadap sistem eksisting makin melemah dan disiplin makin menurun.
                Era Direksi dipimpim oleh Drs.Hana Suryana MM. adalah era dimana sedang gencar gencarnya reformasi di Indonesia yang membawa dampak tuntutan serikat pekerja.  Pemasaran dan peluncuran produk baru ditingkatkan untuk menggarap pasar korporat dan pasar retail dalam rangka peningkatan pendapatan. Focus mengatasi masalah keuangan perusahaan untuk memenuhi kesepakatan yang sudah ditanda tangani dengan serikat pekerja, sedangkan sistem operasi dan sistem pendukung lainnya  tidak berkembang, pengendalian dan pengawasan terhadap sistem eksisting makin melemah dan disiplin makin menurun.
                Apabila kelima era direksi di simpulkan dari sisi  sistem maka masalahnya dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Era Moeljoto Bc.AP. maka sistem pemasaran (0%), sistem operasi (100%), sistem sdm (100%), sistem sarana/barang pemakaian (100%), sistem sarana/barang inventaris (100%), sistem teknologi (0%), sistem keuangan (100%).
  2. Era Ir. Marsudi maka sistem pemasaran (20%), sistem operasi/operasi modern (100% / 20%), sistem sdm (80%), sistem sarana/barang pemakaian (80%), sistem sarana/barang inventaris (80%), sistem teknologi (20%), sistem keuangan/sistem akuntansi (80% / 20%).
  3. Era Ir. Cahyana. maka sistem pemasaran (40%), sistem operasi/operasi modern (80% / 20%), sistem sdm/sdm modern (60% / 20%), sistem sarana/barang pemakaian (60%), sistem sarana/barang inventaris (60%), sistem teknologi (40%), sistem keuangan/sistem akuntansi (60% / 40%).
  4. Era Alinafiah MBA. maka sistem pemasaran (60%), sistem operasi/operasi modern (60% / 20%), sistem sdm/sdm modern (40% / 20%), sistem sarana/barang pemakaian (40%), sistem sarana/barang inventaris (40%), sistem teknologi (60%), sistem keuangan/sistem akuntansi (40% / 40%).
  5. Era Drs. Hana Suryana MM. maka sistem pemasaran (80%), sistem operasi/operasi modern (20% / 20%), sistem sdm/sdm modern (20% / 40%), sistem sarana/barang pemakaian (20%), sistem sarana/barang inventaris (20%), sistem teknologi (40%), sistem keuangan/sistem akuntansi (20% / 40%).
Dari uraian di atas menurut pendapat penulis, maka terdapat kelebihan dan kekurangan perhatian terhadap sistem sehingga kedepan maka masing masing direktorat harus membenahi sistem masing masing direktorat berbasis teknologi dengan terlebih dahulu mengkodefikasi aturan aturan yang eksis (strategi, kebijakan, prosedur, instruksi kerja) dan menyederhanakannya agar mudah dipahami oleh seluruh pegawai pos. Semua sistem yang pernah ada dokumennya dipelajari yang tepat diteruskan, yang kurang tepat disempurnakan, yang tidak tepat dihapuskan (azas yang dianut yaitu pengembangan sistem bukan bongkar pasang sistem).
                Sistem yang sudah terkodefikasi diterapkan secara bertahap di UPT, Di WILPOS, dan KANTOR PUSAT secara bertahap didalam RKA tahunan, khusus di UPT karena tidak tersedia anggaran dan tenaga ahli yang cukup, maka berturut turut setiap tahun UPT yang diperbaiki 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% secara pareto dengan sasaran direksi kali ini focus kepada bertahan hidup (survival), penciptaan dasar dasar layanan yang baik (service excellent), dasar dasar operasi yang baik (operation excellent) dan dasar dasar sistem pendukung yang baik (supporting excellent) agar direksi berikut mempunyai dasar yang kuat untuk menang dalam persaingan (beat the competitor), dan memanen pasar bisnis inti (harvest the core bisnis).
                Sekali lagi uraian di atas adalah pendapat pribadi penulis yang telah bertugas hampir 29 tahun di PT Pos Indonesia yang tercinta ini, bisa saja pendapat ini berbeda dengan pendapat bapak bapak sebagai pemimpin yang sekarang sedang memimpin perusahaan ini, ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang tidak berguna karena masukan kali ini dalam rangka sharing sejarah bukan untuk mendiskredit siapa siapa karena menurut penulis “barang siapa tidak mempelajari sejarah maka sejarah akan berulang kembali”.
                Sekali lagi RKA tahun 2010 yang sudah disusun jadikan RKA tahun kebangkitan PT Pos Indonesia oleh sebab itu menurut penulis hendaknya di susun dengan penuh keseriusan, terintegrasi sehingga sasaran direksi kali ini fokusnya tercapai yaitu bertahan hidup (survival), penciptaan dasar dasar layanan yang baik (service excellent), dasar dasar operasi yang baik (operation excellent) dan dasar dasar sistem pendukung yang baik (supporting excellent).
                Tentu semua ini harus di teliti dulu dengan dukungan data dan dokumen oleh tim analis sehingga kodefikasi berhasil baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan, SELAMAT TAHUN BARU 2010, selamat bekerja, sukses selalu dan terima kasih.
Waalaikumsalam wr. wb.,

                                                                                                                                                Hormat Saya,

                                                                                                                                                Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Bisnis Development, Bandung 40000
Direktur Mail and Operation, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, Bandung 40000
Direktur Teknologi, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar