Bandung, 27 September 2012
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : pengambilan keputusan (decision
making)
Assalam mualaikum wr. wb.
Pertama tama
saya ucapkan selamat ulang tahun Postel yang ke-267 yang jatuh pada tanggal 27
September 2012 semoga di era kepemimpinan saat ini PT Pos Indonesia lebih maju dan
mencapai sasaran dan harapan yang di cita2kan.
Pada kesempatan yang baik ini saya coba menyampaikan tulisan
yang ke-100, sebuah tulisan akhir dari sembilan tulisan yang telah disampaikan mengenai
bisnis suratpos dan paketpos atau bisnis kurir (1.business- network (jaringan)-
[2.link (penghubung)-3.node (titik)]- 4.collecting- 5.processing- 6.transporting-
7.delivering- 8.track & trace- 9.organization structure ).
Tulisan ini saya sampaikan tidak lagi dalam bentuk
paparan masalah-penyebab-solusi dan rekomendasi tapi sudah langsung kepada pengambilan
keputusan (decision making) dalam rangka mewujudkan gerakan efisiensi
yang selama ini saya sampaikan
Bisnis ( Business )
Bisnis PT Pos Indonesia adalah bisnis memindahkan
sesuatu yang dalam dunia bisnis di beri nama bisnis kurir (Courier Services). Jawaban dari ( What business are we in ? )
Adapun suratpos, paketpos dan wesselpos adalah isi
kiriman yang dipindahkan. Hal ini perlu diluruskan agar pemahaman seluruh
karyawan dan karyawati terhadap bisnis PT Pos Indonesia kedepan menjadi sama
dan gerak efisiensi terfokus.
Jadi yang dibenahi adalah bisnisnya yaitu
memindahkannya yang kita sebut sistem operasi (model jaringan dan model prosesnya)
dan sistem penunjangnya yang lebih handal dan sesuai kebutuhan pasar.
Produk ( Product )
Produk yang dihasilkan adalah jasa layanan ( services ) bukan barang. Jasa layanan
yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan pasar yaitu cepat, tepat dan aman.
Jadi produknya hanya 1 (satu) yaitu jasa layanan
(service) tapi dengan beberapa brand berbasis waktu untuk setiap titik dalam
jaringan pos nasional (end to end service)
Sesuai cut off
time yang ditetapkan, setiap kantorpos/titik asal untuk setiap kantorpos
tujuan/titik tujuan akan ada paling banyak 2 sampai 3 brand dengan pilihan:
hari ini sampai, esok sampai, lusa sampai dan maksimum hari keempat sampai; Hasil
akhir untuk semua titik dapat ditetapkan standarisasi wtkp/swp (waktu tempuh
kirimanpos/standar waktu penyerahan).
Sistem Operasi ( Operation System )
Sistem operasi
yang terdiri atas model jaringan dan model proses tetap di pertahankan yaitu
model jaringan hub and spoke,
sedangkan proses tetap model C-P-T-D
Kebijakan jaringan
dipertegas yaitu penyusunan jaringan berbasis aksesbilitas dan ketersediaan
moda transportasi yang regular dengan memperhatikan efisiensi biaya
transportasi
Kebijakan proses
dipertegas yaitu penyusunan proses mengarah kepada sistem proses terpadu (integrated
process) untuk semua mata rantai proses, memperhatikan waktu dan volume
untuk menentukan kebijakan turunannya yaitu kebijakan penerimaan, kebijakan
sortir, kebijakan tutupan, kebijakan distribusi, kebijakan antaran dengan
memperhatikan efisiensi biaya sdm dan sarana
Sumberdaya manusia ( manpower )
Kebijakan
sumberdaya manusia saat ini yaitu jumlah sdm dan jam masuk/pulang setiap hari
tetap/sama ( fixed ) untuk semua mata
rantai proses C-P-T-D harus diubah menjadi tidak tetap/sama (flexible )setiap hari melalui pola rostering berbasis volume yang akan
diolah.
Struktur organisasi tingkat pusat outputnya ditetapkan
mengembangkan dan menetapkan kebijakan dan prosedur, tingkat area mengendalikan
dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan prosedur, tingkat operasional lapangan melaksanakan
kebijkan dan prosedur agar ada keseragaman gerak dan langkah sistem operasi
secara nasional.
Di tingkat operasional lapangan struktur yang
melaksanakan aktifitas yang sama disatukan tidak lagi berdasarkan produk karena
produknya hanya satu.
Sistem Teknologi
Untuk sistem
teknologi tetap mempergunakan I-Pos tapi kebijakan jumlah dan jenis data yang
harus di entri harus dikurangi, jam upload dan jam download harus diatur dan
digeser ke malam dini hari, dan penyimpanan data di desentralisasi sebagian di
pusat, sebagian di area dan sebagian di kantor operasional lapangan, sedangkan
sistem informasi manejemen dikirim secara berjenjang ke area dan ke pusat
sesuai tugas dan wewenang yang ditetapkan.
Sarana ( barang cetakan, barang pemakaian, barang inventaris )
- Model adpis kiriman tidak diceak lagi tapi sudah dikirim dengan I-pos
- Kirimanpos untuk angkuan darat sudah memakai nampan dan container plastik untuk angkutan darat sebagai pengganti kantongpos
- Rak sortir out going dan in coming di intergrasikan dengan model rak sortir berles multifungsi
- Memuatkan kiriman kedalam moda transportasi darat mempergunakan trolli
- Rak sortir V-sort sudah harus diterapkan untuk bagian antaran
Demikian saran dan masukan keputusan yang harus diambil untuk
menghasilkan efisiensi 200 milyar, semoga bermanfaat. Wassalam.
Hormat kami
Fakhri Umar
Tembusan:
Anggota Direksi, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Ketua Umum SPPI, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Ketua Umum SPPIR, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar