Bandung, 10 Agustus 2012
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : pengumpulan
(collecting)
Assalam mualaikum wr. wb.
Tulisan ini
adalah tulisan keempat dari sembilan tulisan berikutnya mengenai bisnis
suratpos dan paketpos atau bisnis kurir ( 1.bisnis-2.penghubung-3.titik-4.collecting-5.processing-6.transporting-7.delivering-8.track
& trace-9.struktur organisasi
).
Tulisan ini saya sampaikan untuk bersama sama kita menemu
kenali letak inefisiensi sebagai lanjutan dari 3 tulisan sebelumnya (88.backbone-89.memperbaharui
niat dan meluruskan langkah-efisiensi,90.cara mendapatkannya)
penjelasan mengenai bisnis dan sistem operasi secara komprehensif dalam rangka
menghasilkan dana untuk anggaran pendidikan, kesehatan dan transportasi bagi
karyawan, yang tidak cukup untuk dibiayai oleh karyawan dari penghasilannya.
Pengumpulan, apa itu?
Yang dimaksud dengan pengumpulan disini adalah titik bertemunya
pelanggan dengan karyawan/karyawati PT Pos Indonesia baik langsung maupun tidak
langsung yang menerima maupun mengumpulkan kiriman pos.
Media yang
dipakai untuk mempertemukan pelanggan baik langsung maupun tidak langsung
adalah sebagai berikut:
- Loket kantorpos dimana bertemunya pelanggan dengan karyawan/karyawati loket yang pada jadwal yang telah ditetapkan dilakukan pengumpulan oleh karyawan/karyawati PT Pos Indonesia cq. bagian pengumpulan (langsung)
- Loket agenpos dimana bertemunya karyawan/karyawati agenpos yang pada jadwal yang telah ditetapkan dilakukan pengumpulan oleh karyawan/karyawati PT Pos Indonesia cq. bagian pengumpulan (tidak langsung)
- Pick-up services yang dilakukan oleh karyawan/karyawati bagian pengumpulan dengan pelanggan korporasi yang ada perjanjian kerjasamanya (langsung)
- Bissurat kantor/pembantu sebagai sarana pengeposan oleh pelanggan yang pada jadwal yang telah ditetapkan dilakukan pengosongan bissurat kantor/pembantu oleh karyawan/karyawati bagian pengumpulan (tidak langsung)
Pengumpulan, menggambarkan
apa?
Bagian pengumpulan dengan aktifitas yang tersebut diatas diatur hal
hal sebagai berikut:
- Pengaturann sistem penjualan produk di loket loket eksisting saat ini.
- Pengaturan jadwal jam dan frekuensi pengumpulan kiriman pos dari loket kantorpos, dari loket agenpos, dari pelanggan korporat dan dari bissurat kantorpos/pembantu.
- Pengaturan jadwal jam dan jumlah karyawan/karyawati yang diperlukan untuk melakukan pengumpulan kiriman pos dari loket kantorpos, dari loket agenpos, dari pelanggan korporat dan dari bissurat kantorpos/pembantu.
- Pengaturan jadwal jam dan jumlah sarana yang diperlukan untuk melakukan pengumpulan kiriman pos dari agenpos, dari pelanggan korporat dan dari bissurat kantorpos/pembantu.
- Pengaturan jadwal jam dan jumlah kendaraan yang diperlukan untuk melakukan pengumpulan kiriman pos dari agenpos, dari pelanggan korporat dan dari bissurat kantorpos/pembantu.
Apa yang harus
dilakukan? (tingkat pusat, tingkat area dan tingkat
operasional)
Dengan uraian diatas maka masing masing fungsi sesuai
dengan wewenangnya menganalisis variable diatas yaitu waktu, kapasitas, volume
dikaitkan dengan biaya yang di keluarkan setiap hari (yang eksis sekarang)
dibandingkan dengan hpp yang ditetapkan, apakah sudah tepat, kurang tepat, atau
tidak tepat.
Jika hasilnya sudah tepat tidak perlu dilakukan
perubahan, kalau kurang tepat perlu di sempurnakan, kalau tidak tepat perlu
dihapuskan dan ditata ulang, kalau tidak ada perlu ditambahkan.
Dampak dari
analisis oleh fungsi akan ditemu kenali pengaturan pengumpulan yang mana yang
menyebabkan inefisiensi, yang dari professional judgement saya kelima pola
pengaturan diatas menyebabkan inefisiensi plus/minus
yang merupakan bagian yang cukup signifikan dari inefisiensi 200 milyar /tahun
Rekomendasi
Perlu pembentukan tim untuk proyek mengaudit dan
menata ulang aktifitas dan struktur bagian pengumpulan yang ada saat ini, jika
indikasi awal hasil analisis fungsi menunjukkan inefisiensi pada aktifitas dan struktur
bagian pengumpulan yang kurang tepat, tidak tepat dan tidak ada, maka tindakan
perbaikan harus dilakukan sebagai bagian mengefisienkan proses operasi (C-P-T-D-T&T).
Kondisi ke depan
Diharapkan hasil penataan ulang aktifitas dan bagian
pengumpulan secara nasional kedepan oleh tim akan menghasilkan proses yang lebih
cost effective dan cost efficien dan dokumentasi
kebijakannya dan prosedurnya tersusun dengan lengkap dalam sebuah buku aturan
yang disebut buku peraturan dinas PT Pos Indonesia.
Demikian saran dan masukan semoga bermanfaat. Wassalam.
Hormat kami
Fakhri Umar
Tembusan:
Anggota Direksi, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Ketua Umum SPPI, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Ketua Umum SPPIR, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Beberapa hari yang lalu, ada anak remaja yang mencari salah satu karyawati POS indonesia. Foto yang ditunjukkan anak tersebut memang benar, bahwa wanita tersebut salah satu karyawati di POS Indonesia. Dapatkah POS Indonesia melacak seseorang karyawati dengan foto?
BalasHapus@FZ