Most Viewed

Minggu, 10 Februari 2013

Tulang Punggung ( Backbone )



Bandung, 30 Juni 2012
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal      : Tulang Punggung ( Backbone )
Assalam mualaikum wr. wb.
Bangunan Manusia
Backbone dalam kamus artinya Tulang Punggung. Tulang punggung terdiri dari tulang yang berbentuk ruas yang mempunyai ruang yang dilalui oleh jaringan syaraf dari otak ke seluruh tubuh manusia. Perintah dari otak dikirimkan keseluruh anggota tubuh dalam bentuk denyutan (pulse). Denyutan yang diterima oleh anggota tubuh diterjemah menjadi gerakan yang konkrit oleh anggota tubuh yang dapat terlihat secara fisik maupun yang dirasakan oleh manusia.
Tulang punggung juga tempat menyanggah tengkorak berisi otak yang merupakan pusat sistem syaraf, tempat bergantungnya tulang tulang bahu sampai ke jari jari tangan, tempat bergantungnya tulang tulang iga yang melindungi organ organ tubuh yang meliputi sistem pernapasan, sistem pencernaan/sistem denyut jantung yang memompa darah yang akan mengantar sari makanan keseluruh tubuh untuk memberi tenaga dan kehidupan sel  sel tubuh, dan terakhir tempat bergantungnya tulang tulang pinggul sampai ke jari jari kaki.
Seluruh kerangka tulang berikut organnya di perkuat dengan system otot yang akhirnya dibungkus oleh kulit sehingga jadilah manusia yang diberi roh sebagai manusia yang hidup.
Sungguh luar biasa maha karya Tuhan Yang Maha Esa, tanda kebesaran Tuhan yang mungkin menjadi inspirasi para pelaku bisnis perposan tempo doeloe membangun bisnis jasa kurir (courier service) dengan inti kegiatan memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain (dengan pasar sasaran: surat/dokumen, barang, dan uang)
Bangunan Bisnis Kurir ( Courier Services )
  1. Bisnis kurir dibangun oleh 2 (dua) besaran yaitu sistem (system) dan sumber daya manusia/sdm (people)
  2. Turunan dari system terdiri dari 2 (dua) yaitu jaringan (network) dan proses (process)
  3. Turunan dari jaringan terdiri dari 2 (dua) yaitu penghubung (link) dan simpul/titik (node)
  4. Turunan dari proses terdiri dari 4 (empat) yaitu pengumpulan-pengolahan-pengangkutan-pengantaran (collecting-processing-tansporting-delivering)
  5. Turunan dari sumber daya manusia ada 3 (tiga) yaitu kemampuan, kemauan dan perilaku (budaya)
  6. Agar jaringan dapat diimplementasikan maka perlu pendukung yaitu aturan berupa kebijakan dan prosedur, teknologi dan sarana
  7. Agar proses dapat diimplementasikan maka perlu pendukung yaitu aturan berupa kebijakan dan prosedur, teknologi dan sarana
  8. Agar sumber daya manusia dapat melakukan aktifitasnya maka perlu ada aturan berupa kebijakan mengenai peningkatan kemampuan, peningkatan motivasi kemauan bekerja, dan peningkatan dan perubahan perilaku (budaya) kerja sdm, berikut tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang jelas, dengan pendukung berupa teknologi dan sarana kerja
Kaitan uraian 2 (dua) uraian diatas sebagai berikut:
                Manusia dan bisns kurir di bangun dengan beberapa sistem yaitu:
Sistem kerangka tulang dengan tulang punggung sebagai hub dan tulang lain sebagai spoke = sistem jaringan perposan dengan MPC sebagai hub dan inbound sebagai spoke
Sistem syaraf dengan pusat syaraf di otak = sistem track and trace (I-Pos) dengan pusat track and trace (operation room/control room)
Sistem pernapasan/sistem pencernaan yang mengolah makanan, air dan udara (benda padat, benda cair dan benda gas) untuk dibawa oleh sistem pengaliran darah keseluruh tubuh = sistem proses C-P-T -D yang mengolah surat/dokumen, barang dan uang dari sipengirim dan salur melalui jaring fisik keseluruh Indonesia dengan moda transportasi udara, darat dan laut untuk diserahkan ke sipenerima.
Backbone/Tulang punggung
                Backbone/tulang punggung manusia ada 33/34 yang menopang dan membangun seluruh kerangka tulang, analog dengan itu maka kalau PT Pos Indonesia ingin membangun backbone/tulang punggung perposan nasional maka ada kurang lebih 70 titik (hub) berikut 4830 jaringan udara, darat, laut yang ditata ulang P-T nya, dan 206 titik untuk ditata ulang D nya.
Dalam rangka melaksanakan amanat UU 38 tentang Pos jikalau PT Pos Indonesia ingin menjadi konsolidator jasa kurir nasional untuk seluruh jasa kurir baik dalam negeri maupun luar negeri maka penataan ulang dan modernisasi sarana dan teknologi serta upgrade sdm perlu dilakukan dan hal ini memungkinkan dengan dukungan biaya investasi dari pemerintah melalui proposal dengan menunjuk pasal 51 UU tentang Pos tersebut.
Kualitas
                Untuk kualitas ada 3 (tiga) yang diukur yaitu cepat = % pencapaian waktu/swp/wtkp, tepat = penurunan % salah salur/salah sortir/salah serah/tidak dikenal, dan aman = penurunan % kiriman yang rusak/hilang
Biaya
                Untuk biaya ada 3 (tiga) variable yang diukur yaitu waktu, kapasitas (sdm, sarana, teknologi) dan biaya dibandingkan dengan volume lalu dicocokkan dengan standar harga pokok produksi (hpp) untuk mengetahui apakah seluruh mata rantai proses pada hari itu untung atau rugi.
Demikian saran dan masukan semoga bermanfaat. Wassalam mualaikum wr. wb.

Hormat kami

 Fakhri Umar
Tembusan:
Wakil Direktur Utama, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Ritel dan Properti, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Surat dan Paket, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar