Most Viewed

Selasa, 10 April 2012

Bisnis logistik (pasar)


Bandung, 27 Juni 2010
Kepada,
Wakil Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia Bandung 40000
Perihal : “ Bisnis logistik ” ( pasar )
Assalammualaikum wr. wb,
                Pertama-tama saya doakan semoga bapak bapak direksi berada dalam keadaan sehat wal afiat tak kurang suatu apa pun mengingat beban kerja yang cukup berat mewujudkan PT Pos Indonesia yang handal dan makmur baik untuk pelanggannya, pemegang saham, pemasok maupun karyawan yang bekerja didalamnya.
                Standarisasi, apakah ada di PT Pos Indonesia seharusnya menjadi saran dan masukan kali ini tapi saya tunda dulu, sebagai penggantinya saya coba memberikan saran dan masukan mengenai pasar korporat/pemerintah yang punya peluang untuk digarap mengingat posisi perusahaan saat ini sangat membutuhkan pendapatan yang sampai dengan bulan Mei 2010 diperkirakan mengalami kerugian sementara sebesar 70 M.
                Peluang untuk menggarap pasar pemerintah yang saya amati adalah peluang logistik obat dan peralatan kedoktoran di Departemen Kesehatan.
                Jumlah Puskesmas se Indonesia cukup banyak dan untuk mengisi keperluan obat dan peralatan kedoktoran secara rutin pasti dalam APBN terdapat belanja obat dan keperluan kedokteran yang cukup besar terutama biaya pengelolaan dan distribusinya.
                Tantangan untuk merebutnya pasti cukup berat karena saat ini pasti dikelola oleh perusahaan lain yang pasti merasa terancam apabila akan diambil alih oleh PT Pos Indonesia. Pengalaman mengelola dan mendistribusi logistik meterai, pemilu/pilkada, barang barang telkomsel, barang inventaris dan barang pemakaian milk PT Pos Indonesia dapat dipakai sebagai referensi dalam negosiasi.
                Kekuatan PT Pos Indonesia adalah luasnya jaringan yang mencakup seluruh kecamatan yang ada Puskesmasnya sudah terlayani jasa layanan paketpos. Sistem jaringan distribusi dan antarannya tidak perlu dibuat yang baru karena sudah ada (eksis), kiriman obat dan peralatan kedokteraan pasti dalam bentuk, ukuran dan berat kiriman yang dipersyaratkan oleh jasa layanan paketpos.
                Kelemahan PT Pos Indonesia adalah perlunya investasi baru tapi tidak begitu besar untuk merenovasi gudang (warehouse) yaitu ruang khazanah menjadi gudang obat, membangun inventory system dan barcode, menata jaringan dan antaran agar kiriman dapat lebih cepat, lebih tepat dan lebih aman untuk menjamin kualitas operasinya.
                Untuk menggarap pasar pemerintah ini diperlukan sebuah tim yang kuat baik dari sisi pemasarannya maupun operasinya yang menurut saya orang yang tepat untuk itu adalah:
  1. Tim pemasaran orangnya adalah Agus F Handoyo, Pupung dan Ahmadi karena orang orang muda ini punya pengalaman dan punya daya juang yang tak mengenal menyerah dalam menggarap pasar pemerintah.
  2. Tim operasi orangnya adalah Agus E Putro, Dedi A Risdianto dan Tejo P Asmoro karena orang orang muda ini punya pengalaman dan punya daya juang yang tak mengenal menyerah dalam membangun operasi yang excellent untuk menutupi dan menyempurnakan kelemahan operasi yang saya uraikan diatas.
                Untuk mengawali dan memudahkan tim ini dalam menggarap pasar tersebut maka Direksi harus melakukan lobi tingkat tinggi ke Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan yang setelah berhasil akan dilanjutkan oleh tim dalam melaksanakan negosiasi dilevel teknis dan operasionalnya.
                Apabila berhasil mendapatkan pasar pemerintah maka akan terbuka jalan untuk menggarap perusahaan perusahaan penghasil obat dan peralatan kedokteraan untuk distribusi dan antaran ke tujuan dan alamat toko obat dan peralatan kedokteraan sampai ke alamat para dokter dokter dengan antaran berbasis paket tebusan.
                Marilah bersama sama pasang niat yang baik dan iklas demi kepentingan perusahaan, dengan niat yang baik dan iklas, rahmat dan hidayah Tuhan akan menyertai perusahaan ini. Manusia yang berusaha Tuhan yang menentukannya. Semoga sukses.
                Tulisan berikut Kepala Kantorpos (Postmaster), apakah ada di PT Pos Indonesia? yang tertunda karena sisipan saran dan masukan diatas.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, selamat bekerja, sukses selalu dan terima kasih. Waalaikumsalam wr. wb.

                                                                                                                                Hormat Saya,


                                                                                                                                 Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Bisnis Development, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Mail and Operation, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Umum, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Teknologi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar