Bandung, 8 Februari 2010
Kepada,
Wakil Direktur Utama
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Saran
dan masukan untuk pembenahan supporting operasi ( teknologi ).
Assalammualaikum wr. wb,
Pertama-tama
saya ucapkan terima kasih atas perhatian bapak yang telah mau membaca saran dan
masukan ke 13 ini yaitu pembenahan infrastruktur supporting-reporting berbasis
teknologi di seluruh mata rantai proses operasi yang merupakan
saran dan masukan pertama dari mata rantai proses bisnis supporting semoga ada manfaatnya.
Masukan
ini coba menguraikan supporting-reporting
existing yang menurut penulis sudah ada (i-pos) tapi perlu disempurnakan terus
menerus mengikuti perubahan sehingga kedepan lebih berhasil guna (cost effective) dan berdaya guna (cost efficien).
Sebelum
masuk ke materi yang akan saya uraikan maka perlu saya gambarkan keterkaitan
antara jaringan fisik dan jaringan virtual dengan
kerangka berfikir C-P1-P2-T-P3-P4-D dari end
to end process (jaringan fisik) dan konten data dan informasi
dari jaringan virtual per segmen proses yang harus dihasilkan berbasis input-process-output.
Sekali
lagi masukan kali ini bukan mengganti SISTEM I-POS tapi coba memberikan saran untuk
menyempurnakan sistem yang sudah ada yang saya uraikan secara parsial pada
saran dan masukan C-P1-P2-T-P3-P4-D sebelumnya.
Uraian
mengenai penyempurnaan i-pos ini meliputi persyaratan yang dibutuhkan oleh
sistem i-pos yaitu barcode dan system i-pos itu sendiri.
Solusi untuk penyempurnaan SISTEM I-POS
di atas sebagai berikut ;
Untuk
semua produk dari bisnis mail dan keuangan yaitu weselpos barcodenya harus terintergrasi
(tunggal), barcode tutupanpos, barcode distribusi dan barcode transportasi.
Jumlah angka disesuaikan dengan kebutuhan berbasis data produksi dan sistem
pengamanan.
Collecting=C input data dan informasinya yaitu
jenis layanan, tambahan fitur, di beri barcode
kiriman, nama dan kodepos sialamat, data
input diolah menjadi output data
berbasis kodedirian kantor tujuan (kebijakan pola tutupanpos).
Processing1=P1 yaitu output data C menjadi input data dan informasi P1, di beri barcode tutupanpos (barcode kantongpos), data diolah menjadi output data berbasis kodedirian kantor tujuan distribusi (kebijakan
pola distribusipos).
Processing2=P2 yaitu output data P1 menjadi input
data dan informasi P2, di beri barcode
distribusi (barcode AV7/R6/R7), data diolah
menjadi output data berbasis
kodedirian kantor tujuan transportasi (kebijakan pola transportasipos).
Transporting=T yaitu output data P2 menjadi input
data dan informasi T, di beri barcode
transportasi (barcode transportasi), data
diolah menjadi output data berbasis moda
transportasi (kebijakan moda transportasipos).
Processing3=P3 yaitu output data T menjadi input
data dan informasi P3, untuk kantor sendiri data tutupanpos dan kiriman diteruskan/diserahkan
ke bagian puri/trier, data dan kiriman kantor lain diolah menjadi output data berbasis kodedirian kantor
tujuan transportasi (kebijakan pola transportasipos).
Processing4=P4 yaitu output data P3 (data dan kiriman kantor sendiri) menjadi input data dan informasi P4, data diolah
menjadi output data berbasis kecamatan
dan kelurahan (kebijakan pola sortir).
Delivering=D yaitu output data P4 menjadi input
data dan informasi D, data input
diolah menjadi output data berbasis per
pengantar (kebijakan pola antaranpos).
Untuk
management
information system (MIS) dari C-P1-P2-T-P3-P4-D outputnya menjadi :
Collecting=C data yang terkumpul adalah data
produksi perjam/perhari yang akan menjadi masukan untuk S7a/7b/8 yang
teknologinya sudah ada tapi tidak menyatu dalam sistem i-pos yang harus di
satukan.
Processing1=P1 data yang terkumpul adalah data
sebaran kiriman yang akan dikirim, data sebaran belum ada dalam pendataan
S7a/7b/8 dan belum ada sistem teknologinya.
Processing2=P2 data yang terkumpul adalah data sebaran
kantongpos yang akan di kirim, data sebaran belum ada dalam pendataan S7a/7b/8
dan belum ada sistem teknologinya.
Transporting=T data yang terkumpul adalah data jumlah
kantongpos yang diangkut, data sebaran belum ada dalam pendataan S7a/7b/8 dan
belum ada sistem teknologinya.
Processing3=P3 data yang terkumpul adalah data
kantongpos yang diterima, data asal kantongpos belum ada dalam pendataan
S7a/7b/8 dan belum ada sistem teknologinya.
Processing4=P4 data yang terkumpul adalah data kiriman
yang di terima, data asal kiriman belum ada dalam pendataan S7a/7b/8 dan belum
ada sistem teknologinya.
Delivering=D data yang terkumpul adalah data kiriman
yang di antar, data sebaran per pengantar belum ada dalam pendataan S7a/7b/8
dan belum ada sistem teknologinya.
Waktu yang di peruntukan untuk mengumpulkan, mengolah,
mengirimkan data per masa olah, per hari dan per bagian perlu diatur
dalam N22 jaringan virtual. Transfer data antar bagian, antar kantorpos, antar
wilayah dan kantor pusat juga diatur dalam dokumen tersebut diatas yang menggambarkan
kapan
data akan dikirimkan, siapa yang mengirimkan, kemana dikirimkan, bagaimana cara
mengirimkan oleh setiap kantor dan terintergrasi dengan N22 jaringan
fisik.
Data yang saya uraikan diatas apabila terstandar dan akurat akan
sangat berguna untuk pengambilan keputusan mengenai produktifitas, alokasi
sdm/sarana, menghitung HPP dan informasi awal strategi unit bisnis
mengembangkan dan meningkatkan produksi dan pendapatan.
Tentu
semua ini harus di teliti dulu dengan dukungan data dan dokumen oleh tim analis sehingga kita akan tahu persis
berapa angka efisiensi setelah dihitung sesudah perubahan dibandingkan dengan
sebelum perubahan.
Pada
saran dan masukan berikutnya akan saya uraikan pembenahan data dan informasi
(laporan) yang ada di semua direktorat berbasis teknologi.
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat bekerja, sukses
selalu dan terima kasih.
Waalaikumsalam wr. wb.
Hormat
Saya,
Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Bisnis Development, PT Pos Indonesia,
Bandung 40000
Direktur Mail and Operation, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Umum, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Teknologi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Ketua Tim Pembenahan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandung
40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar