Bandung, 19 Maret 2011
Kepada,
Wakil Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Kajian konsultan Booze & Co, tindak
lanjutnya bagaimana ? ( kajian )
Assalammualaikum wr. wb,
Sudah
lama rasanya tidak berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada perusahaan yang
saya cintai karena kesibukan, kalau saya ingat kembali terakhir kali berbagi
pengalaman dan pengetahuan adalah pada tanggal 28 Agustus 2010 tulisan ke 35
dengan judul “pembukaan titik layanan (service point), wewenang siapa?“
Apabila saya kembali kilas balik kebelakang, maka tanggal
6 Nopember 2009 tentang sistem perencanaan di PT Pos Indonesia merupakan tulisan
ke-1. Untuk memulai tulisan kembali maka momentum ini saya pergunakan untuk
menulis kembali sistem perencanaan RKA tahun 2011, apakah RKA tahun 2011 yang
di susun oleh fungsi fungsi di masing masing Direktorat sudah mengacu kepada
hasil kajian Booze & Co. Apakah
RKA 2011 sudah link and aline mulai
dari kantor pusat, kantor divisi regional dan kantorpos
Untuk tulisan kali ini saya akan coba berikan masukan
hasil kajian Booze & Co khusus yang terkait dengan bisnis mail
and parcel yang mereka usulkan 6 strategi initiative yang harus
diterjemah dan disusun dalam bentuk program kerja strategis yaitu:
Increase volume
Untuk strategi ini maka
program strategis yang harus ada di Dit. MBD yaitu:
- Program kerja pembangunan organisasi dan sistem manajemen Agent Post
- Program kerja pembangunan organisasi dan sistem manajemen Sales Force
- Program kerja pembangunan organisasi dan sistem manajemen Corporate Postal Management (mailing room)
- Program kerja sistem manajemen Kemitraan Strategis
- Program kerja pembangunan organisasi dan sistem manajemen Customer Care dari sisi bisnis
Improve pricing approach
Untuk strategi ini maka program kerja strategis yang
harus ada di Dit. MBD yaitu:
- Program kerja penataan ulang sistem manajemen pentarifan untuk pasar retail dan korporat. Program kerja ini baru bisa dilakukan setelah diambil keputusan Product Portfolio rationalization (simplifikasi produk)
Product portfolio rationalization
Untuk strategi ini maka program kerja strategis
yang harus ada di Dit. MBD yaitu:
- Program kerja penataan ulang sistem manajemen pengembangan produk untuk pasar retail dan korporat. Program kerja ini akan menjadi landasan kerja untuk program kerja Improve pricing approach
Improve service quality
Untuk strategi ini maka program kerja strategis
yang harus ada di Dit. MLO yaitu:
- Program kerja penataan ulang organisasi dan sistem manajemen pengumpulan (collecting) untuk produk pasar retail dan korporat.
- Program kerja penataan ulang organisasi dan sistem manajemen pengolahan baik outgoing maupun incoming (prosessing) untuk produk pasar retail dan korporat.
- Program kerja penataan ulang organisasi dan sistem manajemen pengantaran (delivering) untuk produk pasar retail dan korporat.
- Program kerja penataan ulang organisasi dan sistem manajemen I-POS (track and trace) untuk produk pasar retail dan korporat.
- Program kerja pembentukan organisasi dan sistem manajemen Customer Care untuk pasar retail dan korporat dari sisi operation.
- Program kerja ini aru bisa dilaksanakan apabila program kerja Product Portfolio rationalization di putuskan.
Agar tidak mulai dari awal maka saya menyarankan
agar apa yang sudah dihasilkan oleh TIM Pembenahan Operasi agar di implimentasikan
setiap tahun secara bertahap untuk semua kantorpos
Optimize network model
Untuk strategi ini maka program kerja strategis
yang harus ada di Dit. MLO yaitu:
- Program kerja penataan ulang organisasi dan sistem manajemen pengangkutan (transporting) untuk produk pasar retail dan korporat.
Agar tidak mulai dari awal maka saya menyarankan
agar apa yang sudah dihasilkan oleh TIM Pembenahan Operasi agar di
implimentasikan setiap tahun secara bertahap untuk semua kantorpos
Improve uso terms & condition
Untuk strategi ini maka program kerja strategis
yang harus ada di Dit. MLO yaitu:
- Program kerja penataan ulang tata cara perhitungan dengan pihak pemerintah perihal tugas Negara USO yang dibebankan ke PT Pos Indonesia untuk pelaksanaannya. Untuk program ini harus ada 2 (dua) macam perhitungan yang ditagih yaitu :
a. Penggantian biaya dari selisih antara tarif dengan
harga pokok produk USO berbasis total produksi per tahun.
b. Penggantian biaya untuk infra struktur yang minus
karena keberadaannya untuk mendukung tugas Negara yaitu USO
Tentu
semua ini harus didukung oleh program kerja yang sejalan oleh Direktorat
pendukung yaitu Direktorat SDM dan Sarana untuk pembentukan KD organisasi,
pelatihan dan modernisasi sarana operasi, dukungan Direktorat Teknologi untuk
penerapan bisnis dan operasi yang berbasis teknologi.
Saran
dan masukan kali ini mudah mudahan bermanfaat, dalam rangka tercapainya amanat
yang disampaikan oleh Dirutpos pada pembukaan rapat kerja nasional tahun 2011
di Lembang yang menetapkan tahun 2011 PT Pos Indonesia harus menjadi leader di pasar mail and parcel
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat
bekerja, sukses selalu, terima kasih.
Waalaikumsalam wr. wb.
Hormat
Saya,
Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Marketing and Business Development, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Mail, Logistic and Operation, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar