Most Viewed

Rabu, 13 Juni 2012

Admail, antara masalah dan strategi ( bisnis )


Bandung, 31 Juli 2011
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Admail, antara masalah dan strategi ( bisnis )
Assalam mualaikum wr. wb,
                Pada bulan Juli 2011, tanggal 21 dan 22, selama 2 hari diadakan rapat kerja nasional Logistik dan Admail di jalan banda, Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Bandung.
                Tema rapat kerja “ Meningkatkan Peran SBU dalam Optimalisasi Peraihan Pasar Logistik dan Admail.
                Tulisan kali ini akan saya bagi dalam 2 tulisan, dan untuk tulisan kali ini akan saya coba berikan pandangan saya mengenai Admail sebagai berikut:
Masalah
                Selama rapat 2 hari, hari kedua adalah harinya Admail. Rapat tidak membicarakan secara intensif strategi dan kebijakan kedepan dalam menggarap pasar potensi Admail tahun 2011 sebesar RP. 6,3 triliun, tapi terjebak dalam masalah sempit rebutan pasar dan pembagian porsi pendapatan. Jadi antara tema dengan fakta rapat tidak nyambung. Jadi rapat tidak menyelesaikan masalah besar.
                Memang rebutan pasar dan pembagian porsi pendapatan merupakan masalah dari dulu sampai sekarang “tak terselesaikan” karena salah mendeteksi penyakitnya, akibatnya salah solusinya.
                Menurut saya penyakitnya adalah penetapan target pendapatan khususnya pasar korporat. Selama ini target pendapatan korporat dipecah menjadi target pendapatan Admail, sales force kantor pusat, sales force kantor divre, dan sales force kantorpos.
                Bayangkan target korporat dipegang oleh 4 institusi yang masing masing institusi menggerakan tim sales force menggarap pasar yang sama, wajar kalau saling berebut, saling mematikan dengan penurunan tariff tanpa mempedulikan untung/rugi demi untuk mengamankan target pendapatannya
                Solusinya adalah target di pegang oleh satu institusi, yaitu Kantor Divre, tidak boleh diturunkan menjadi target kantorpos atau Admail. Apabila gagal mencapai target tanggung jawabnya menjadi tanggung jawab Kantor Divre. Semua sales force berada dibawa kendali Divre.
Institusi  Admail
Pasar/Produk
                Pasar Admail adalah pasar korporat, dengan jenis kiriman B to C (business to customer) yang potensi pasarnya tahun 2011 sebesar Rp 6,3 triliun yang terdiri dari essential mail (personalize mail) dan advertisement mail (junk mail dan direct mail). Jadi Admail itu masuk ke new product/new market dan sekaligus dia menciptakan kebutuhan baru bagi korporat yaitu direct selling melalui media direct mail
Tarif
                Tarif yang berlaku dari new product/new market adalah tariff customize/tariff total solution, biasanya pelanggan korporat minta layanannya bundling meliputi end to end services (mulai pengadaan raw material untuk percetakannya, pekerjaan mencetaknya, pendistribusian dan pengantaran hasil cetakannya ke sipenerima).
Pendapatan
                Pendapatan Admail dari tariff bundling ( total tariff ) kecil antara 10% s/d 20% untuk porsi pengadaan raw material dan percetakannya, sedangkan 80% s/d 90% adalah pendapatan distribusi dan antaran ( C-P-T-D-R ). Jadi dari sisi pendapatan murni Admail sangat kecil.
Profit/Margin
                Admail bisa meningkatkan profit/margin yang ada dari produksi exsisting apabila sales force dapat merayu pelanggan exsisting yang mengirimkan kiriman essensial mail maupun advertisement mail kirimannya dicetak di Admail. Cara meningkatkan profit/margin adalah dengan perubahan pola operasi dan melalui pemotongan proses/cutting process.
Pola Operasi ( C-P-T-D-R )
                Yang saya maksud dengan perubahan pola operasi adalah fungsi collecting ( C ) yang selama ini lazim dilakukan oleh kantor asal kedepan dilakukan oleh kantor tujuan, di fungsi delivery ( D ). Akibatnya institusi Sentra Layanan Pelanggan Korporat ( SLPK ) dapat dihapuskan karena memakan sumber daya dan biaya operasional yang mahal.
                Yang saya maksud dengan pemotongan proses/cutting process adalah kiriman di cetak di Admail dengan terlebih dahulu database pelanggan diolah berbasis kodepos 5 digit + digit pengantar + digit jalan antar + digit titik antar, baru kiriman dicetak.
                Dampak dari pemotongan proses akan terjadi efisiensi biaya sebagai berikut :
  1. Efisiensi biaya dari proses C sebesar 40% /pucuk
  2. Efisiensi biaya dari proses P sebesar 100% /pucuk
  3. Efisiensi biaya dari proses D sebesar 50%/pucuk

                Efisiensi biaya akan menambah profit/margin, selain itu dapat dipakai sebagai senjata untuk bersaing (competitive advantage)
Strategi kedepan untuk Admail
                Jika Admail diposisikan kedepan mencari pendapatan maka hasilnya pendapatan yang diraih sangat kecil dengan profit kecil, karena pendapatan terbesar adalah distribusi dan antaran.
                Jika Admail diposisikan kedepan sebagai solusi untuk mengefektifkan dan mengefisienkan operasi ( C-P-T-D-R ) maka profit dari pendapatan akan meningkat. ( tulisan saya yang ke-39 tanggal 29 Mei 2011. ( kualitas naik , biaya turun, profit/margin meningkat )
                Jika Admail diposisikan kedepan increase volume salah satu strategy initiative dari booze & co maka Admail akan menjadi institusi yang menciptakan kebutuhan pasar korporat yaitu direct selling melalui media direct mail yang pasarnya sekitar Rp. 6,3 triliun. ( tulisan ke-44 )
                Untuk itu harus ditanamkan kepada para sales force bahwa pelanggan korporat lama maupun yang baru yang jenis kirimannya essensial mail harus digiring untuk dicetak di Admail dengan tariff bundling
                Para sales force agar dibekali pengetahuan tentang direct mail dan Admail membangun dan menyesuaikan persyaratan yang diperlukan untuk menggarap direct mail, Direktorat Operasi Suratpos dan Logistik  (pengelola C-P-T-D-R) membangun dan menyesuaikan persyaratan yang diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan essensial mail dan direct mail
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat memilih, selamat bekerja, sukses selalu, Terima kasih, 
Waalaikum salam wr. wb.
                                                                                                                                                Hormat Saya,

                                                                                                                                                 Fakhri Umar
Tembusan :
Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Operasi Suratpos dan Logistik, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Divisi Regional IV, PT Pos Indonesia, Jakarta 10000
Kepala SBU Admail, PT Pos Indonesia, Jakarta 10000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar