Most Viewed

Rabu, 13 Juni 2012

Quality Service Fund ( QSF ), peluang yang kurang dimanfaatkan ( dana )


Bandung, 23 Oktober 2011
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Quality Service Fund ( QSF ), peluang yang kurang dimanfaatkan ( dana )
Assalam mualaikum wr. wb.
                Untuk tulisan yang ke 53 ini akan saya angkat masalah Quality Service Fund (QSF), peluang yang kurang dimanfaatkan.
Apa itu Quality Service Fund ( QSF )?
Quality Service Fund adalah himpunan dana dari Administrasipos Negara maju dalam rangka membantu meningkatkan kualitas pelayanan kirimanpos Universal Social Obligation (USO) di Administrasi Negara berkembang. Besar dana di dapat dari hasil hitungan terminal dues yang dibayar setiap kali oleh Administrasipos Negara maju, dan ditambahkan 7,5% dari hasil hitungan terminal dues. Ketentuan ini mulai berlaku setelah Kongres UPU di Beijing tahun 1999.
Kenapa Quality Service Fund di bentuk ?
                Quality Service Fund di bentuk karena sebelum tahun 1999 untuk membantu Negara berkembang meningkatkan kualitas layanan kiriman USO, biaya terminal dues yang dibayar sudah di tambahkan dengan dana perbaikan kualitas. Dana tersebut selama ini tidak dipakai sesuai dengan peruntukan sehingga di putuskan pola QSF dipakai untuk perbaikan kualitas mulai tahun 1999.
Jenis kirimanpos apa yang didanai ?
                Kirimanpos yang didanai dari QSF adalah jenis kiriman USO [ kiriman biasa tidak terbukukan, kiriman biasa terbukukan ( kiriman R ), dan paketpos ] luar negeri baik yang diterima maupun yang dikirim oleh Administrasipos negara berkembang.
Cara mendapatkan dana tersebut
                Untuk mendapatkan dana tersebut harus diajukan dalam bentuk proyek proposal yang modelnya sudah terstandar yang disediakan oleh UPU, yang nantinya akan diperiksa kelengkapannya oleh sekretariat QSF yang ada di Biro Internasional yang berkantor di kantor pusat UPU di Bern, Swiss. Apabila lengkap baru diajukan ke suatu badan yang disebut Board of Trustee yang bersidang 2 kali dalam setahun pada saat POC Meeting (sekitar bulan Maret) dan CA Meeting (sekitar bulan Oktober).
Banyaknya proposal yang pernah diajukan dan disetujui
Sejak di mulainya proyek QSF hasil kongres UPU Beijing 1999 PT Pos Indonesia sampai saat ini Oktober 2011 telah mengajukan 3 proyek proposal yang semuanya disetujui oleh Board of Trustee yaitu:
  1. Komputerisasi track and trace di 3 gateway incoming/outgoing kiriman suratpos R ln dan paketpos ln yaitu gateway udara Soekarno Hatta, gateway laut Tanjung Priok, dan gateway MPC Jakarta tahun 2001. (proyek Subdit Binamutulayanan cq. Standard layanan)
  2. Komputerisasi track and trace di 25 kantorpos untuk antaran kiriman suratpos R ln dan paketpos ln tahun 2003 sebagai kelanjutan proyek pertama. (proyek Subdit Binamutulayanan cq. Standard layanan)
  3. Project Vertical Sort Frame untuk mendukung proses antaran di 5 Delivery Center di 5 Mail Processing Center (Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta) tahun 2009. (dari bagian Proyek Pembenahan Operasi)
Khusus untuk proyek QSF yang ke-3 yang sedang berjalan maka dukungan rencana investasi pendukung dari PT. Pos Indonesia harus ada kalau ingin proyek ini berhasil. Rencana investasi nampan dan troli untuk serah terima dari bagian proses ke bagian antaran, rencana renovasi ruangan untuk penempatan sarana V-Sort, rencana pelatihan, rencana memasyarakatkan kodepos di bagian antaran untuk si penerima surat, rencana pembuatan peta jalan antar dan buku jalan antar.
Usulan proyek ke-4
Untuk proyek ke-4 kami sarankan proyek nampanisasi, kontenarisasi dan penggunan troli untuk 5 MPC (Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta) berikut inboundnya untuk proses serah terima di setiap mata rantai proses bisnis operasi ( C-Pop-Pok-T-Pik-Pip-D ) yang selama ini sarana yang di gunakan tidak standar dan terserah masing masing kantor.
Sasaran dari proposal ke-4 ini adalah menghilangkan rework curling and facing, efektifitas dan efisiensi bongkar muat, serta perpindahan di setiap mata rantai proses di indoor.
Selain itu masih ada peluang mendapatakan bantuan dana dari proyek proyek yang diusulkan oleh Postal Operation Council dan proyek proyek yang diusulkan oleh Council of Administration yang jumlahnya ratusan proyek setiap tahun selain dari dana QSF.
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, sukses selalu dan PT Pos Indonesia makin berkibar, Direksi diberi kesehatan, kemauan keras dan kesatuan berpikir untuk dapat melaksanakan tugas yang cukup berat membenahi PT Pos Indonesia yang sama sama kita cintai. Terima Kasih,
Wassalam mualaikum wr. Wr.
Hormat kami

 Fakhri Umar
Tembusan:
Wakil Direktur Utama, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Jasa Keuangan dan Teknologi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Operasi Suratpos dan logistik, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar