Bandung,
23 Oktober 2011
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Quality Service Fund ( QSF ), peluang
yang kurang dimanfaatkan ( dana )
Assalam mualaikum wr. wb.
Untuk tulisan
yang ke 53 ini akan saya angkat masalah Quality
Service Fund (QSF), peluang yang kurang dimanfaatkan.
Apa itu Quality Service Fund ( QSF )?
Quality Service
Fund adalah himpunan dana dari Administrasipos
Negara maju dalam rangka membantu meningkatkan kualitas pelayanan kirimanpos Universal Social Obligation (USO) di
Administrasi Negara berkembang. Besar dana di dapat dari hasil hitungan terminal dues yang dibayar setiap kali oleh
Administrasipos Negara maju, dan ditambahkan 7,5% dari hasil hitungan terminal dues. Ketentuan ini mulai
berlaku setelah Kongres UPU di Beijing tahun 1999.
Kenapa Quality Service Fund di bentuk ?
Quality Service Fund di bentuk karena
sebelum tahun 1999 untuk membantu Negara berkembang meningkatkan kualitas
layanan kiriman USO, biaya terminal dues yang dibayar sudah di
tambahkan dengan dana perbaikan kualitas. Dana tersebut selama ini tidak
dipakai sesuai dengan peruntukan sehingga di putuskan pola QSF dipakai untuk perbaikan kualitas mulai tahun 1999.
Jenis kirimanpos apa yang didanai ?
Kirimanpos yang
didanai dari QSF adalah jenis kiriman
USO [ kiriman biasa tidak terbukukan,
kiriman biasa terbukukan ( kiriman R ), dan paketpos ] luar negeri baik yang
diterima maupun yang dikirim oleh Administrasipos negara berkembang.
Cara mendapatkan dana tersebut
Untuk
mendapatkan dana tersebut harus diajukan dalam bentuk proyek proposal yang
modelnya sudah terstandar yang disediakan oleh UPU, yang nantinya akan
diperiksa kelengkapannya oleh sekretariat QSF
yang ada di Biro Internasional yang berkantor di kantor pusat UPU di Bern,
Swiss. Apabila lengkap baru diajukan ke suatu badan yang disebut Board of Trustee yang bersidang 2 kali
dalam setahun pada saat POC Meeting (sekitar
bulan Maret) dan CA Meeting (sekitar
bulan Oktober).
Banyaknya proposal yang pernah diajukan dan disetujui
Sejak di mulainya proyek QSF hasil kongres UPU Beijing 1999 PT Pos Indonesia
sampai saat ini Oktober 2011 telah mengajukan 3 proyek proposal yang semuanya
disetujui oleh Board of Trustee
yaitu:
- Komputerisasi track and trace di 3 gateway incoming/outgoing kiriman suratpos R ln dan paketpos ln yaitu gateway udara Soekarno Hatta, gateway laut Tanjung Priok, dan gateway MPC Jakarta tahun 2001. (proyek Subdit Binamutulayanan cq. Standard layanan)
- Komputerisasi track and trace di 25 kantorpos untuk antaran kiriman suratpos R ln dan paketpos ln tahun 2003 sebagai kelanjutan proyek pertama. (proyek Subdit Binamutulayanan cq. Standard layanan)
- Project Vertical Sort Frame untuk mendukung proses antaran di 5 Delivery Center di 5 Mail Processing Center (Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta) tahun 2009. (dari bagian Proyek Pembenahan Operasi)
Khusus untuk proyek QSF yang ke-3 yang sedang berjalan
maka dukungan rencana investasi pendukung dari PT. Pos Indonesia harus ada
kalau ingin proyek ini berhasil. Rencana investasi nampan dan troli untuk serah
terima dari bagian proses ke bagian antaran, rencana renovasi ruangan untuk
penempatan sarana V-Sort, rencana pelatihan, rencana memasyarakatkan kodepos di
bagian antaran untuk si penerima surat, rencana pembuatan peta jalan antar dan
buku jalan antar.
Usulan proyek ke-4
Untuk proyek ke-4 kami sarankan proyek nampanisasi,
kontenarisasi dan penggunan troli untuk 5 MPC (Jakarta, Surabaya, Bandung,
Semarang, Yogyakarta) berikut inboundnya
untuk proses serah terima di setiap mata rantai proses bisnis operasi ( C-Pop-Pok-T-Pik-Pip-D ) yang selama
ini sarana yang di gunakan tidak standar dan terserah masing masing kantor.
Sasaran dari proposal ke-4 ini adalah menghilangkan rework curling and facing, efektifitas
dan efisiensi bongkar muat, serta perpindahan di setiap mata rantai proses di indoor.
Selain itu masih ada peluang mendapatakan bantuan dana
dari proyek proyek yang diusulkan oleh Postal
Operation Council dan proyek proyek yang diusulkan oleh Council of Administration yang jumlahnya
ratusan proyek setiap tahun selain dari dana QSF.
Demikian yang dapat saya sampaikan
semoga bermanfaat, sukses selalu dan PT Pos Indonesia makin berkibar, Direksi
diberi kesehatan, kemauan keras dan kesatuan berpikir untuk dapat melaksanakan
tugas yang cukup berat membenahi PT Pos Indonesia yang sama sama kita cintai.
Terima Kasih,
Wassalam mualaikum wr. Wr.
Hormat kami
Fakhri Umar
Tembusan:
Wakil Direktur Utama, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan
Pengembangan Bisnis, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Jasa Keuangan dan
Teknologi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Operasi Suratpos dan
logistik, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos Indonesia,
Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan
Perusahaan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar