Bandung,
11 Oktober 2011
Kepada,
Direktur Operasi Suratpos dan
logistik,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000.
Perihal : Sistem Kode Pos Indonesia ( SKPI ),
sistem yang strategis tapi diabaikan ? (system )
Assalam mualaikum wr. wb.
Untuk tulisan
yang ke 52 ini akan saya angkat permasalahan kodepos, sistem yang terabaikan. Sistem
Kode Pos Indonesia ( SKPI ) diciptakan oleh perusahaan yang waktu
itu tugas dan tanggung jawab perencanaan dan implementasinya di pimpin oleh
Kepala Pusat Perencanaan Perusahaan Umum Pos dan Giro bapak Ir. Marsoedi yang pada
periode berikut menjadi Dirut Perum Pos dan Giro.
Beliau menurut
saya adalah bapak peletak dasar dasar modernisasi operasi pos, diantaranya perencanaan
Sistem Kode Pos Indonesia ( SKPI ), perencanaan peralatan mekanisasi dan
otomatisasi sortir suratpos outgoing
dan incoming di MPC/SPP Jakata dan di
MPC/SPP Surabaya, perencanaan model jaringan operasi MPC/SPP ( model hub and spoke ) dan yang lain lain.
Khusus tulisan
kali ini saya akan bercerita tentang pentingnya kodepos dalam sistem operasi
pos yang gencar di implementasikan dan dimasyarakatkan di era beliau menjadi
dirutpos. Setelah itu direksi berikut sampai sekarang ( 4 kali ganti direksi )
saya belum melihat kegiatan memasyarakatkan kodepos yang sangat strategis untuk
PT Pos Indonesia selain mendukung operasi pos seperti saat itu.
Apa itu Sistem Kode Pos
Indonesia ? ( SKPI )
SKPI adalah
sistem pemberian kode Negara Indonesia untuk keperluan operasi internal PT Pos
Indonesia yang terdiri dari 5 digit ( 00000 ), mulai dari digit pertama
melambangkan sebuah wilayah, digit kedua melambangkan satu atau lebih propinsi
dalam satu wilayah, digit ketiga melambangkan satu atau lebih
kabupaten/kotamadya dalam satu propinsi, digit keempat melambangkan satu atau
lebih kecamatan dalam satu kabupaten/kotamadya, digit kelima melambangkan satu
atau lebih desa/kelurahan dalam satu kecamatan.
Kenapa Sistem Kode Pos Indonesia diperlukan ? ( SKPI )
SKPI diperlukan
karena bisnis PT Pos Indonesia adalah bisnis memindahkan dan menyerahkan
sesuatu ( mail and parcel, logistic, dan
financial services ) dari sipengirim kepada sialamat melalui proses bisnis
operasi end to end process.
SKPI diperlukan
karena adanya kota atau kabupaten, kecamatan atau desa/kelurahan, yang punya
nama sama, yang mirip mirip sama
sehingga kalau hanya nama kota atau kabupaten, kecamatan atau
desa/kelurahan saja menjadi pedoman maka bisa terjadi salah sortir dan salah salur
sehingga kiriman melampaui wtkp/swp yang dijanjikan ( penuruman kualitas ).
SKPI diperlukan
dalam jangka panjang untuk implementasi teknologi mekanisasi dan otomatisasi di
mata rantai proses bisnis operasi pos ( end
to end process ).
SKPI harus di lengkapi
dengan sistem tambahan lain ?
Sistem tambahan yang di perlu tidak usah di buat baru,
tapi sistem yang ada di kembangkan yaitu peta jalan antar dan buku jalan antar di bagian Antaran ( Delivery )
Peta jalan antar
adalah peta yang menggambarkan rute pengantarpos memulai dan mengakhiri antaran
kirimanpos untuk setiap titik antar dari seluruh jalan raya, jalan, gang yang
ada dalam batas administrasi satu kelurahan.
Buku jalan antar
berisi informasi seluruh nama penghuni satu titik antar (satu rumah/ bangunan)
yang disusun sesuai rute jalan antar dari peta jalan antar untuk semua titik
antar dari seluruh jalan raya, jalan, gang yang ada dalam batas administrasi
satu kelurahan.
Kenapa SKPI perlu di
lengkapi dengan sistem tambahan lain ?
Perlu karena SKPI hanya mendukung proses bisnis
operasi C-Pop-Pok-T-Pik-Pip minus D. Agar sisa proses bisnis operasi D
dapat di kodefikasi maka perlu sistem buku jalan antar dan peta jalan antar.
Tambahan sistem
diperlukan agar kodepos digit kelima ( kelurahan ) harus diuraikan lagi menjadi
jalan, nomor rumah dan sialamat kirimanpos untuk keperluan antaran.
Nilai
strategis adalah peta jalan antar dan buku jalan antar apabila di kembangkan
lagi akan menjadi database alamat yang bernilai jual untuk direct mail (
advertisement ), data investigasi keabsahan pelanggan bagi perusahaan lain (
perbankan, perusahaan pembiayaan, perusahaan manufaktur dan sebagainya ).
Kegunaan SKPI dan peta jalan antar/buku jalan antar bagi proses
bisnis operasi
- Tiga digit pertama untuk sortir outgoing untuk kantor tujuan oleh kantor asal
- Dua digit terakhir untuk sortir incoming di kantor tujuan untuk pool antar ( delivery center )
- Buku jalan antar untuk label address untuk sistem manajemen antaran pada vertical sort
- Meminimalkan salah salur diakibatkan oleh salah sortir (sortir berbasis kodepos), meminimalkan surat retur dibagian antaran. (masalah irregularitas)
Demikian yang dapat saya sampaikan
semoga bermanfaat, sukses selalu dan PT Pos Indonesia makin berkibar, Direksi
diberi kesehatan dan kemauan keras untuk dapat melaksanakan tugas yang cukup
berat membenahi PT Pos Indonesia yang sama sama kita cintai. Terima Kasih,
Wassalam mualaikum wr. Wr.
Hormat kami
Fakhri Umar
Tembusan:
Direktur Utama, PT. Pos Indonesia,
Bandung 40000
Wakil Direktur Utama, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan
Pengembangan Bisnis, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Jasa Keuangan dan
Teknologi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan
Perusahaan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar