Most Viewed

Rabu, 13 Juni 2012

Sistem Kode Pos Indonesia ( SKPI ), sistem yang strategis tapi diabaikan ? (system )


Bandung, 11 Oktober 2011
Kepada,
Direktur Operasi Suratpos dan logistik,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000.
Perihal : Sistem Kode Pos Indonesia ( SKPI ), sistem yang strategis tapi diabaikan ? (system )
Assalam mualaikum wr. wb.
                Untuk tulisan yang ke 52 ini akan saya angkat permasalahan kodepos, sistem yang terabaikan. Sistem Kode Pos Indonesia ( SKPI ) diciptakan oleh perusahaan yang waktu itu tugas dan tanggung jawab perencanaan dan implementasinya di pimpin oleh Kepala Pusat Perencanaan Perusahaan Umum Pos dan Giro bapak Ir. Marsoedi yang pada periode berikut menjadi Dirut Perum Pos dan Giro.
 Beliau menurut saya adalah bapak peletak dasar dasar modernisasi operasi pos, diantaranya perencanaan Sistem Kode Pos Indonesia ( SKPI ), perencanaan peralatan mekanisasi dan otomatisasi sortir suratpos outgoing dan incoming di MPC/SPP Jakata dan di MPC/SPP Surabaya, perencanaan model jaringan operasi MPC/SPP ( model hub and spoke ) dan yang lain lain.
 Khusus tulisan kali ini saya akan bercerita tentang pentingnya kodepos dalam sistem operasi pos yang gencar di implementasikan dan dimasyarakatkan di era beliau menjadi dirutpos. Setelah itu direksi berikut sampai sekarang ( 4 kali ganti direksi ) saya belum melihat kegiatan memasyarakatkan kodepos yang sangat strategis untuk PT Pos Indonesia selain mendukung operasi pos seperti saat itu.
Apa itu Sistem Kode Pos Indonesia ? ( SKPI )
                SKPI adalah sistem pemberian kode Negara Indonesia untuk keperluan operasi internal PT Pos Indonesia yang terdiri dari 5 digit ( 00000 ), mulai dari digit pertama melambangkan sebuah wilayah, digit kedua melambangkan satu atau lebih propinsi dalam satu wilayah, digit ketiga melambangkan satu atau lebih kabupaten/kotamadya dalam satu propinsi, digit keempat melambangkan satu atau lebih kecamatan dalam satu kabupaten/kotamadya, digit kelima melambangkan satu atau lebih desa/kelurahan dalam satu kecamatan.
Kenapa Sistem Kode Pos Indonesia diperlukan ? ( SKPI )
                SKPI diperlukan karena bisnis PT Pos Indonesia adalah bisnis memindahkan dan menyerahkan sesuatu ( mail and parcel, logistic, dan financial services ) dari sipengirim kepada sialamat melalui proses bisnis operasi end to end process.
                SKPI diperlukan karena adanya kota atau kabupaten, kecamatan atau desa/kelurahan, yang punya nama sama, yang mirip mirip sama  sehingga kalau hanya nama kota atau kabupaten, kecamatan atau desa/kelurahan saja menjadi pedoman maka bisa terjadi salah sortir dan salah salur sehingga kiriman melampaui wtkp/swp yang dijanjikan ( penuruman kualitas ).
                SKPI diperlukan dalam jangka panjang untuk implementasi teknologi mekanisasi dan otomatisasi di mata rantai proses bisnis operasi pos ( end to end process ).
SKPI harus di lengkapi dengan sistem tambahan lain ?
Sistem tambahan yang di perlu tidak usah di buat baru, tapi sistem yang ada di kembangkan yaitu peta jalan antar dan buku jalan antar  di bagian Antaran ( Delivery )
Peta jalan antar adalah peta yang menggambarkan rute pengantarpos memulai dan mengakhiri antaran kirimanpos untuk setiap titik antar dari seluruh jalan raya, jalan, gang yang ada dalam batas administrasi satu kelurahan.
Buku jalan antar berisi informasi seluruh nama penghuni satu titik antar (satu rumah/ bangunan) yang disusun sesuai rute jalan antar dari peta jalan antar untuk semua titik antar dari seluruh jalan raya, jalan, gang yang ada dalam batas administrasi satu kelurahan.
Kenapa SKPI perlu di lengkapi dengan sistem tambahan lain ?
Perlu karena SKPI hanya mendukung proses bisnis operasi C-Pop-Pok-T-Pik-Pip minus D. Agar sisa proses bisnis operasi D dapat di kodefikasi maka perlu sistem buku jalan antar dan peta jalan antar.
                Tambahan sistem diperlukan agar kodepos digit kelima ( kelurahan ) harus diuraikan lagi menjadi jalan, nomor rumah dan sialamat kirimanpos untuk keperluan antaran.
                Nilai strategis adalah peta jalan antar dan buku jalan antar apabila di kembangkan lagi akan menjadi database alamat yang bernilai jual untuk direct mail ( advertisement ), data investigasi keabsahan pelanggan bagi perusahaan lain ( perbankan, perusahaan pembiayaan, perusahaan manufaktur dan sebagainya ).
Kegunaan SKPI dan peta jalan antar/buku jalan antar bagi proses bisnis operasi
  1. Tiga digit pertama untuk sortir outgoing untuk kantor tujuan oleh kantor asal
  2. Dua digit terakhir untuk sortir incoming di kantor tujuan untuk pool antar ( delivery center )
  3. Buku jalan antar untuk label address untuk sistem manajemen antaran pada vertical sort
  4. Meminimalkan salah salur diakibatkan oleh salah sortir (sortir berbasis kodepos), meminimalkan surat retur dibagian antaran. (masalah irregularitas)

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, sukses selalu dan PT Pos Indonesia makin berkibar, Direksi diberi kesehatan dan kemauan keras untuk dapat melaksanakan tugas yang cukup berat membenahi PT Pos Indonesia yang sama sama kita cintai. Terima Kasih,
Wassalam mualaikum wr. Wr.
Hormat kami

 Fakhri Umar
Tembusan:
Direktur Utama, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Wakil Direktur Utama, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Jasa Keuangan dan Teknologi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar