Bandung, 14 Agustus 2011
Kepada,
Direktur Operasi Suratpos dan Logistik,
PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Workshop Operasi, tanggal 13
s/d 15-7-2011 ( operasi )
Assalam mualaikum wr. wb,
Pada
bulan Juli 2011, selama 3 hari diadakan rapat kerja nasional, Direktorat
Operasi Suratpos dan Logistik di Jalan Banda, Kantor Pusat, PT Pos Indonesia,
Bandung.
Tema
workshop: “ Revitalisasi sistem operasi dalam upaya peningkatan kualitas produk dan
efisiensi proses operasi ”
Materi
rapat kerja adalah sosialisasi dan rencana implimentasi 2 KD baru berupa kebijakan
pola transportasi, kebijakan pola tutupanpos/pola distribusi.
Dari
pengamatan saya dalam mengikuti jalannya rapat, saran dan masukan perihal jalannya
rapat kerja sebagai berikut:
Setiap
kali kita melakukan perubahan kebijakan maka pasti ada penyebabnya.
1.
Apakah karena
adanya perubahan lingkungan? (pengaruh eksternal)
2.
Apakah karena
adanya perubahan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan? (pengaruh eksternal)
3.
Apakah karena
adanya perubahan kebijakan dari pesaing? (pengaruh eksternal)
4. Apakah karena adanya kebijakan dari direksi, umpama
tahun 2011 operasi harus cost effective
dan cost efficien? (pengaruh
internal)
Kesimpulan
saya rapat diadakan dalam rangka point ke-4, cuma sampai saat ini strategi dan kebijakan
operasi untuk tahun 2011 apa? ( cost
effective dan cost efficien atau
apa? )
Apabila
kita lihat materinya: 2 KD baru berupa kebijakan
pola transportasi, kebijakan pola tutupanpos/pola distribusi maka
perubahan kebijakan terjadi pada proses operasi Po (process outgoing), proses operasi T (process transporting).
Perlu
dipahami hasil akhir dari perubahan proses operasi harus membawa dampak
peningkatan kualitas, penurunan biaya, sehingga hasil akhir terjadi peningkatan
produksi dan peningkatan profit/margin.
Tahapan
sosialisasi dan implimentasi 2 KD baru berupa kebijakan pola transportasi,
kebijakan pola tutupanpos/pola distribusi yang menjadi materi raker hendaknya
merupakan suatu hasil kajian yang menyeluruh dan lengkap dari seluruh mata
rantai proses operasi end to end service.(C-Po-T-Pi-D-R),
walaupun saat raker yang dibicarakan hanya 2 proses operasi. Dampak dari
kebijakan ini harus ada berupa kualitas dan biaya yang saya uraikan diatas.
Apabila
hasil 2 KD tersebut tidak melalui suatu kajian yang menyeluruh dan lengkap maka
akan terjadi kemungkinan dampak hasil sebagai berikut:
1.
Kualitas turun,
biaya naik
2.
Kualitas tetap,
biaya turun
3.
Kualitas naik,
biaya tetap
4. Kualitas naik, biaya turun
Untuk
mengetahui hasil dampak dari kebijakan yang baru, apakah akan menghasilkan salah
satu dari 4 point diatas, perlu dilakukan evaluasi secara berkala dengan
dibantu alat dan metoda evaluasi yang tepat, sehingga dapat diambil langkah
perbaikan yang diperlukan.
Sayang
sekali pada akhir raker saya tidak lihat ada paparan rencana evaluasinya
berikut alat dan metodanya.
“
If
there is no tool and method, you cannot measure its, if you cannot measure its
you cannot manage its, if you cannot manage it you cannot achieve its ”
Disini
yang saya lihat kelemahan raker ini sehingga segeralah dibuat alat dan metoda
pengukurannya agar dapat diukur, dikelola, dan dicapai hasilnya yaitu kualitas
naik, biaya turun, produksi naik dan margin/profit
naik.
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat bekerja, sukses selalu,
Terima kasih,
Waalaikum salam wr. wb.
Hormat
Saya,
Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT Pos Indonesia, Bandung
40000
Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar