Bandung,
20 Nopember 2011
Kepada,
Direktur Utama,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Proses bisnis, segala sesuatu diawali dari
sini ? ( proses bisnis )
Lampiran : 2 (dua )
Assalam mualaikum wr. wb.
Untuk tulisan
yang ke-57 ini proses bisnis, segala sesuatu diawali dari sini ?, akan menjadi
topik pembahasan. Kenapa menjadi topik
pembahasan ?, karena dari proses bisnis ( business
process ) dimulai pendirian suatu perusahan dan dimulainya perencanaan
suatu bisnis.
Untuk tulisan kali ini saya akan menguraikan proses
bisnis suratpos dan paketpos ( mail and
parcel ), yang menurut saya proses perubahan yang dilakukan selama ini
disadari atau tidak, tidak mengikuti alur pikir proses bisnis.
Proses bisnis pada intinya adalah pemetaan aktifitas
disusun dalam 4 tingkatan mulai dari proses terbesar sampai proses terkecil ( process
bisnis-goup process-process-activity ) yang harus ada untuk mendirikan
suatu perusahaan dan memulai suatu usaha bisnis agar tercapai hasil yang
diharapkan. Berdasarkan teori kalau kita mengacu kepada model proses bisnis
APQC ( American Productivity and Quality
Commission ) maka ada 12 rangkaian proses bisnis yang dikelompokan dalam 2
kelompok yaitu proses bisnis inti ( 5 proses bisnis ) dan proses bisnis
pendukung (7 proses bisnis ). model terlampir
Untuk tulisan kali ini saya akan menggambarkan 1
proses bisnis dari 12 proses bisnis yang ada untuk bisnis suratpos dan paketpos
yaitu proses bisnis operasi ( proses bisnis ke-4 ) yang model aplikasinya saya
coba susun berdasarkan pengamatan saya yang seharusnya berlaku
di PT Pos Indonesia. model terlampir
Manfaat
pemetaan aktifitas ini adalah sebagai berikut :
- Untuk penyusunan Kebijakan Operasi ( policy ) dan rinciannya (detail ), antara lain aturan aturan (Standard Operating Procedure), kebijakan pelaporan, standarisasi kinerja dan sebagainya untuk mendukung bisnis.
- Untuk penyusunan Kebijakan Kompetensi SDM dan rinciannya (detail ) yang dimiliki untuk menduduki struktur organisasi pusat, wilayah dan kantor operasional di lapangan ( Direktorat Operasi ). Penyusunan pelatihan untuk level management maupun level pelaksana operasi
- Untuk penyusunan Kebijakan Struktur Organisasi dan rinciannya (detail ) mulai dari tingkat pusat, wilayah, kantorpos harus dimulai dari peta ini agar tidak terjadi struktur yang berlebih, duplikasi tupoksi ( tugas pokok dan fungsi ).
Sebagai contoh: Untuk struktur
organisasi saat ini yang ada di Direktorat Operasi dan Logistik maka terdapat
struktur yang berlebih setingkat SVP yaitu Unit Pengembangan Operasi karena
sudah ada yang namanya Proyek Pembenahan Operasi ( PPO ).
Apabila diamati kegiatan sehari hari Unit Pengembangan
Operasi tupoksinya tidak menggambarkan aktifitas pengembangan operasi melainkan
lebih mengarah kepada mengembangkan bisnis suratpos dan paketpos yang sudah di
kerjakan oleh Unit Pengembangan Bisnis cq. Bagian pengembangan bisnis suratpos
dan paketpos, Direktorat Pemasaran dan Pengembangan Bisnis. ( duplikasi peran )
Apabila diamati kegiatan sehari hari struktur dibawah
Unit Pengendali Operasi, setingkat VP yaitu Unit Pengendali Jaringan Virtual (
I-POS ) merupakan struktur yang berlebih karena I-POS adalah aktifitas
pendukung dari teknologi dan sebagai alat pengawasan dan pengendalian operasi
di bawah VP Unit Pengendalian Jaringan. Jadi unit ini harus di lebur jadi satu,
kalau tidak akan terjadi tumpang tindih peran.
Hasilnya terjadi pemborosan sumber daya ( resources ),
mudah mudahan penyusunan organisasi kali ini tidak terulang hal serupa dalam penyusunan
struktur organisasi yang baru hasil kajian booze & co
- Untuk penyusunan Kebijakan Sarana Pendukung Operasi dan rinciannya (detail ), antara lain barang inventaris dan barang pemakaian serta model/formulir operasi
- Untuk penyusunan Kebijakan Teknologi dan rinciannya (detail ) untuk perangkat lunak dan perangkat keras sebagai pendukung jaringan pola operasi ( jaringan virtual/I-POS ).
- Untuk penyusunan Kebijakan Keuangan untuk mendukung pembiayaan operasi.
- Kesimpulannya segala kebijakan yang di perlukan untuk masing masing proses bisnis harus berbasis peta aktifitas
- Hasil kajian booze & co yang lebih kurang 700 halaman khusus mengenai proses bisnis operasi ( bisnis suratpos dan paketpos ) apakah sudah lengkap, sudah tepat, kurang tepat, tidak tepat dapat di analisa dari peta ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan
semoga bermanfaat, sukses selalu dan PT Pos Indonesia makin berkibar, Direksi
diberi kesehatan, kemauan keras dan kesatuan berpikir untuk dapat melaksanakan
tugas yang cukup berat membenahi PT Pos Indonesia yang sama sama kita cintai.
Terima Kasih,
Wassalam mualaikum wr. wb.
Hormat kami
Fakhri Umar
Tembusan:
Wakil Direktur Utama, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan
Pengembangan Bisnis, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Jasa Keuangan dan
Teknologi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Operasi Suratpos dan
logistik, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos
Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan
Perusahaan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar