Bandung, 27 Juli 2011
Kepada,
Direktur Operasi Suratpos dan Logistik
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Modernisasi sarana pos, kantongpos ( sarana )
Assalam mualaikum wr. wb,
Untuk
tulisan yang ke-45 sebagai kelanjutan pembenahan operasi saran dan masukan
mengenai bagaimana menata ulang operasi dengan mengganti sarana yang exsisting dalam rangka meningkatkan
kualitas ( salah satu dari 6 strategy
initiative dari booze & co
yaitu improve services quality ) sebagai
berikut :
Tulisan
ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya yaitu modernisasi sarana processing dibagian antaran ( Pa ) yaitu v-sort, tapi kali ini focus
pada modernisasi sarana processing dibagian proses ( Po ) yaitu
kantongpos.
Kondisi saat ini
Sampai
dengan saat ini hasil sortir dibagian proses ( Po ), untuk suratpos diikat terlebih dahulu (bundling), maupun paketpos dimasukan
kedalam kantongpos (ada beberapa macam ukuran, bentuk, bahan dan jenis
kantongpos berdasarkan produk maupun proses), lalu kantongpos disegel dan
diberi label alamat sebelum dimuat kedalam alat angkutan untuk diangkut baik melalui
moda transpotasi darat, laut maupun udara.
Kegunaan
kantongpos sebagai sarana pengamanan dan pengiriman dalam proses transportasi.
Dalam
perkembangannya ada keinginan dari manajemen untuk menggantikannya dalam bentuk
nampan
(tray) dan troli (trolly), tapi karena tidak didukung secara konsisten
dan kontinyu oleh manajemen maka upaya tersebut kandas. Sebagai informasi banyak
administrasipos Negara berkembang maupun maju saat ini telah memakainya dalam
rangka meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya.
Keuntungan memakai nampan dan troli
Keuntungan
yang akan diperoleh jika PT Pos Indonesia mengganti kantongpos dengan nampan
dan troli sebagai berikut:
1. Kerusakan kiriman selama bongkar/muat,
penyusunannya dalam alat angkutan, perjalanan dari kantor asal kekantor tujuan
terutama kiriman bungkusan dan paketpos yang berisi barang yang mudah pecah dan
sensitive terhadap tekanan dapat di nolkan.
2.
Kebersihan dan
keutuhan bentuk kiriman akan terjaga
3.
Waktu
bongkar/muat kiriman akan jauh lebih cepat dan jumlah tenaga bongkar muat dapat
diminimalkan
4.
Muatan alat
angkutan akan optimal sesuai ukuran maupun tonase karena troli akan disesuaikan
dengan jenis kenderaan yang mengangkutnya
5.
Tidak ada kiriman
yang diseret lagi karena perpindahan dari satu bagian ke satu bagian dalam
kantor akan memanfaatkan sarana troli tersebut.
Saran dan masukan
1.
Untuk tahun 2011
dari Proyek Penyehatan Perusahaan ada 2 proyek yang harus dikerjakan yaitu
sortir dan moda transportasi, pengadaan sarana ini hendaknya menjadi bagian
dari proyek tersebut.
2.
Untuk tahap
pertama hanya diterapkan untuk kiriman mempergunakan moda angkutan darat saja
3.
Untuk
pilotingnya jaringan primer Pulau Jawa berikut titik MPC/KSD
4.
Troli dan nampan
bisa dibeli jadi atau dibuat sendiri, tentu harus ada pertimbangan
untung/ruginya dari efektifitasnya maupun efisiensinya.
5. Proyek ini harus digarap serius, konsisten dan
kontinyu oleh manajemen kalau niatnya meningkatkan kualitas dan menurunkan
biaya sesuai saran booze & co
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat bekerja, sukses selalu,
Terima kasih,
Waalaikum salam wr. wb.
Hormat
Saya,
Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT
Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT
Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pengembangan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar