Most Viewed

Rabu, 13 Juni 2012

Implimentasi sistem “ Vertical Sorting Frame ( system )


Bandung, 2 Oktober 2011
Kepada,
Direktur Operasi dan logistik,
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000.
Perihal : Implimentasi sistem “ Vertical Sorting Frame ( system )
Assalam mualaikum wr. wb.
                Sudah lama rasanya tidak menulis, memberikan saran dan masukan kepada Direksi karena kesibukan menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Agustus 2011, dilanjutkan dengan puasa syawwal dan mudik lebaran di bulan September 2011, dan pada awal Oktober 2011 baru sempat menulis lagi untuk tulisan yang ke-51 mengenai sarana baru yang terdapat di bagian antaran yaitu rak sortir vertikal ( Vertical Sorting Frame ).
                Pada tanggal 19 sampai dengan tanggal 23 September 2011 seiring dengan datangnya bantuan QSF dari Organisasi Pos Sedunia sebanyak 90 set sarana rak sortir vertikal seharga 2,7 M rupiah dalam bentuk hibah, telah dilaksanakan pelatihan instalasi sarana dan pelatihan sistem rak sortir vertikal untuk 5 Delivery Center di 5 Mail Processing Center.
                Selanjutnya pada tanggal 26 sampai 30 September 2011 di tingkat Delivery Center telah dilaksanakan instalasi dan persiapan implimentasi system vertical sort berupa stripmaker pada sarana yang terpasang.
                 Dari pembicaraan yang dapat saya serap pada kedua kesempatan tersebut diatas diantara para peserta baik dari kantor pusat, kantor wilayah, dan kantorpos serta para pelaksana di lapangan dapat saya simpulkan bahwa pemahaman peserta hanya sebatas bahwa sarana yang datang sekedar menggantikan sarana antaran yang ada di bagian antaran, dan perubahan hanya terjadi di tingkat operasional di lapangan tidak menyentuh perubahan di tingkat wilayah maupun di tingkat pusat.
                Kalau cara pandang seperti itu maka kemungkinan besar implimentasi bantuan tersebut akan gagal dalam pelaksanaannya karena ketidak tahuan maksud tujan perubahan tersebut oleh para peserta yang ada di MPC/DC, di Wilyah maupun di Pusat.
                Melalui tulisan kali ini akan saya beri penjelasan perubahan yang akan terjadi dari sisi manajemen maupun dari sisi teknikal pemakaian system sortir vertical.
                Sarana yang diminta ini berupa dampak dari analisa cost effective dan cost efficien dari proses bisnis operasi dimana pada group process delivery terdapat 1 proses yaitu sortir dengan 3 aktivitas yaitu sortir per pengantar, sortir kasar ( sortir jalan antar ), dan sortir halus ( sortir titik antar ).
                Untuk memotong proses sortir dengan 3 aktifitas tadi menjadi 1 aktifitas maka sarana yang ada harus diganti berupa rak sortir vertikal.
                Dari penjelasan diatas maka yang dipotong adalah proses bisnis yang harus di lihat bukan alat sarana yang digunakan, dampaknya 5 M + 1 T (men, method, machine, material, money dan technology) yang ada dan berlaku sekarang harus disesuaikan dan kekurangannya harus didukung.
Selain itu berbicara end to end process maka output dari proses sebelumnya yang akan menjadi input proses sortir harus disesuaikan dan didukung. Begitu juga dengan output proses sortir yang akan menjadi input proses antar juga harus disesuaikan dan didukung.
Dari uraian diatas maka perubahan manajemen yang harus dilakukan oleh pimpinan Pusat, Wilayah, dan MPC/DC( pimpinan struktural ) sesuai peran masing masing menjadi penting, untuk terlaksananya pelaksanaan teknikal oleh para pelaksana di bagian antaran. Jadi disini semua harus berubah sesuai dengan peran masing masing.
Menurut saya perubahan harus disusun dalam 3 tahap, dengan waktu antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun paling cepat karena akan menyangkut lebih kurang 500 pengantar, 500 wilayah antar dengan kondisi dan situasi yang tingkat kesulitannya berbeda beda di 5  MPC (Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta dan Bandung).
Untuk itu salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan perubahan ini terletak pada rencana komunikasi yang harus disusun oleh tim terpadu ppo maupun fungsi delivery ( unit jaringan ) kantor pusat dengan pemilihan komunikator yang tepat dan isi komunikasi yang tepat untuk para stakeholder terkait yaitu, direksi, manajemen tingkat pusat, manajemen tingkat wilayah, dan manajemen tingkat mail processing center/delivery center, para pelaksana di delivery center, serikat pekerja, secara berkala agar paham maksud tujuan dari perubahan tersebut.
Tak kalah penting saya menganjurkan para pimpinan tersebut di atas meluangkan waktu mengunjungi dan melihat pelaksanaannya dilapangan sambil berdiskusi mengenai dampak perubahan tersebut serta melihat sarana tersebut bekerja agar dapat bayangan bagaimana proyek ini akan membawa pengaruh efektifitas dan efisiensi, produktifitas kerja, yang saya uraikan pada tulisan tulisan sebelumnya.
Proyek ini hanya sebagai pemicu awal perubahan khususnya di group process delivery di 5 lokasi, diharapkan tim proyek penyehatan perusahaan segera mengajukan proyek serupa untuk 212 kantorpos lain kepada pemerintah untuk pembiayaan pengadaan peralatan serupa sesuai dengan rencana pemerintah membantu pemantapan PT Pos Indonesia menghadapi persaingan. ( liberalisasi UU POS yang baru ).
Apabila tidak maka perubahan modernisasi sarana yang sudah berusia 265 tahun tak tergantikan berhenti hanya di 5 MPC/DC dan harapan menjadi pemimpin pasar mail and parcel yang saat ini di pegang oleh tiki/tiki jne kemungkinan tidak akan menjadi kenyataan.
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, sukses selalu dan PT Pos Indonesia makin berkibar, Direksi diberi kesehatan dan kemauan keras untuk dapat melaksanakan tugas yang cukup berat membenahi PT Pos Indonesia yang sama sama kita cintai. Terima Kasih,
Wassalam mualaikum wr. Wr.
Hormat kami

Fakhri Umar
Tembusan:
Direktur Utama, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Wakil Direktur Utama, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Jasa Keuangan dan Teknologi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur Keuangan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT. Pos Indonesia, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar