Most Viewed

Rabu, 13 Juni 2012

Sarana pendukung di bagian antaran ( sarana )


Bandung, 17 Juli 2011
Kepada,
Direktur Operasi Suratpos dan Logistik
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal :  Sarana pendukung di bagian antaran ( sarana )
Assalam mualaikum wr. wb,
                Untuk tulisan yang ke-43 sebagai kelanjutan pembenahan operasi, saran dan masukan kali ini mengenai penggantian sarana untuk proses operasi dalam rangka meningkatkan kualitas, menurunkan biaya dan meningkatkan profit (rekomendasi booze & co).
                Usulan sarana yang diganti adalah sarana di bagian antaran (delivery), khusus di sub proses pra antaran.
                Yang disebut sub pra antaran adalah proses sortir antaran yang selama saya bekerja (lebih kurang 30 tahun) sarananya belum pernah di lakukan rekayasa ulang sarana dalam rangka meningkatkan kualitas, menurunkan biaya dan meningkatkan profit ( kriteria perbaikan operasi secara umum adalah setiap kali dilakukan rekayasa ulang proses operasi harus terukur dampaknya berupa peningkatan kualitas dan penurunan biaya operasi ).
                Tahun 2009, Tim dari Proyek Pembenahan Operasi merencanakan mengembangkan sistem manajemen antaran terpadu (simantap) yang salah satu usulan pembenahannya berupa pengenalan sarana baru yang disebut vertical sorting shelve (v-sort).
                Mengingat dana tidak tersedia dan direksi kurang yakin dengan usulan tersebut, maka pengadaan sarana oleh Tim di upayakan melalui dana QSF dari Organisasi Pos Sedunia (UPU). Alhamdulillah usulan proyek tersebut yang diajukan bulan Mei, tahun 2009 disetujui dan dibiayai oleh UPU dan 2 minggu setelah lebaran tahun 2011, bulan Agustus, sarana tersebut akan diterima sebagai grant untuk implimentasi di 5 DC di 5 MPC sebagai kantor piloting simantap.
                Apabila sarana ini diterapkan akan terjadi penurunan biaya sebesar 66% dari biaya exsisting di bagian proses pra antaran dan terjadi cutting proses sebanyak 2 x proses dari 3 x proses exsisting.
                Selain dari itu hal yang sangat strategis dampaknya adalah kedepan sistem antaran, sub pra antaran tidak lagi tergantung kepada pengantar yang selama ini terjadi dimana kalau pengantarnya sakit, cuti, berhalangan hadir antaran tidak berjalan sebagaimana mestinya (tertunda).
                Untuk menerapkan sarana yang baru ini di butuhkan prasyarat yaitu penataan ulang peta jalan antar dan buku jalan antar yang alhamdulillah sudah hamper selesai di lakukan oleh Tim PPO walaupun dalam perjalanan proyek ini, Tim PPO menemui kendala resistensi di setiap tingkat struktur organisasi baik di Kantorpos, Divre dan Kantor Pusat.               
                Harapan saya adalah commitment dari Direksi kepada Tim PPO tetap secara konsisten dan kontinyu diberikan agar proyek ini selesai pada waktunya yang sempat tersendat sendat implimentasinya karena kekurang pahaman terhadap maksud tujuan proyek tersebut oleh manajemen.
                Bagi Tim PPO di harapkan pada akhir implimentasi proyek ini sudah memberikan laporan berupa informasi dan data dalam bentuk data kuantitatif besar angka efektifitas dan efisiensi yang di hasilkan oleh proyek tersebut.
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat bekerja, sukses selalu, Terima kasih, 
Waalaikum salam wr. wb.,
                                                                                                                                                Hormat Saya,

                                                                                                                                                 Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar