Bandung, 17 Juli 2011
Kepada,
Direktur Operasi Suratpos dan Logistik
PT. Pos Indonesia, Bandung 40000
Perihal : Sarana pendukung di bagian
antaran ( sarana )
Assalam mualaikum wr. wb,
Untuk
tulisan yang ke-43 sebagai kelanjutan pembenahan operasi, saran dan masukan kali
ini mengenai penggantian sarana untuk proses operasi dalam rangka meningkatkan
kualitas, menurunkan biaya dan meningkatkan profit (rekomendasi booze & co).
Usulan
sarana yang diganti adalah sarana di bagian antaran (delivery), khusus di sub proses pra antaran.
Yang
disebut sub pra antaran adalah proses sortir antaran yang selama saya bekerja
(lebih kurang 30 tahun) sarananya belum pernah di lakukan rekayasa ulang sarana
dalam rangka meningkatkan kualitas, menurunkan biaya dan meningkatkan profit ( kriteria
perbaikan operasi secara umum adalah setiap kali dilakukan rekayasa ulang
proses operasi harus terukur dampaknya berupa peningkatan kualitas dan
penurunan biaya operasi ).
Tahun
2009, Tim dari Proyek Pembenahan Operasi merencanakan mengembangkan sistem
manajemen antaran terpadu (simantap) yang salah satu usulan
pembenahannya berupa pengenalan sarana baru yang disebut vertical sorting shelve (v-sort).
Mengingat
dana tidak tersedia dan direksi kurang yakin dengan usulan tersebut, maka pengadaan
sarana oleh Tim di upayakan melalui dana QSF dari Organisasi Pos Sedunia (UPU).
Alhamdulillah usulan proyek tersebut yang diajukan bulan Mei, tahun 2009 disetujui
dan dibiayai oleh UPU dan 2 minggu setelah lebaran tahun 2011, bulan Agustus,
sarana tersebut akan diterima sebagai grant
untuk implimentasi di 5 DC di 5 MPC sebagai kantor piloting simantap.
Apabila
sarana ini diterapkan akan terjadi penurunan biaya sebesar 66% dari biaya exsisting di
bagian proses pra antaran dan terjadi cutting proses sebanyak 2 x proses dari 3
x proses exsisting.
Selain
dari itu hal yang sangat strategis dampaknya adalah kedepan sistem antaran, sub
pra antaran tidak lagi tergantung kepada pengantar yang selama ini terjadi
dimana kalau pengantarnya sakit, cuti, berhalangan hadir antaran tidak berjalan
sebagaimana mestinya (tertunda).
Untuk
menerapkan sarana yang baru ini di butuhkan prasyarat yaitu penataan ulang peta
jalan antar dan buku jalan antar yang alhamdulillah
sudah hamper selesai di lakukan oleh Tim PPO walaupun dalam perjalanan proyek
ini, Tim PPO menemui kendala resistensi di setiap tingkat struktur organisasi
baik di Kantorpos, Divre dan Kantor Pusat.
Harapan
saya adalah commitment dari Direksi
kepada Tim PPO tetap secara konsisten dan kontinyu diberikan agar proyek ini
selesai pada waktunya yang sempat tersendat sendat implimentasinya karena
kekurang pahaman terhadap maksud tujuan proyek tersebut oleh manajemen.
Bagi
Tim PPO di harapkan pada akhir implimentasi proyek ini sudah memberikan laporan
berupa informasi dan data dalam bentuk data kuantitatif besar angka efektifitas
dan efisiensi yang di hasilkan oleh proyek tersebut.
Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat bekerja, sukses selalu,
Terima kasih,
Waalaikum salam wr. wb.,
Hormat
Saya,
Fakhri Umar
Tembusan :
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia, Bandung
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Direktur SDM dan Sarana, PT
Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Kepala Proyek Pembenahan Operasi, PT Pos Indonesia, Bandung 40000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar